Teddy Minahasa Sebut Kasusnya Penuh Kejanggalan: Ada Konspirasi untuk Membinasakan Saya
Hukum | 13 April 2023, 14:48 WIB“Penasihat hukum keenam tersangka gencar menyerang saya dalam pemberitaan di media massa. JPU secara otomatis melakukan estafet yang sama,” ucap Teddy.
Teddy lantas membeberkan salah satu kejanggalan kasus narkoba yang menjeratnya saat ini yakni mengenai proses penetapan tersangka.
Baca Juga: Pengamat Sebut Irjen Teddy Minahasa Harusnya Bebas dari Tuntutan Hukuman Mati, Ini Alasannya
Teddy mengaku ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka pada 13 Oktober 2022. Padahal, ia sama sekali belum pernah diperiksa oleh penyidik dalam kapsitasnya sebagai saksi atau apapun.
“Padahal, sudah jelas penetapan seorang menjadi tersangka harus melalui pemeriksaan terlebih dahulu,” kata Teddy Minahasa.
“Hal ini mengesankan bahwa memang saya dibidik untuk dijatuhkan. Dan sekarang terbukti bukan hanya dijatuhkan, namun juga dibinasakan.”
Seperti diketahui, berdasarkan dakwaan jaksa, Teddy Minahasa bekerja sama dengan AKBP Dody Prawiranegara, Syamsul Maarif, dan Linda Pujiastuti (Anita) untuk menawarkan, membeli, menjual, dan menjadi perantara penyebaran narkotika.
Adapun narkotika yang dijual oleh mereka itu merupakan barang bukti hasil sitaan kasus narkoba yang beratnya mencapai 5 kilogram.
Baca Juga: Dody Prawiranegara Mengaku Kecewa Bongkar Kasus Sabu Teddy Minahasa, tapi Tidak Dihargai
Dalam persidangan, terungkap bahwa Teddy Minahasa meminta anak buahnya, Dody Prawiranegara untuk mengambil barang bukti sabu lalu menggantinya dengan tawas.
Awalnya, Dody sempat menolak perintah atasannya itu. Namun, pada akhirnya Dody menyanggupi permintaan Teddy Minahasa tersebut.
Usai menukarnya dengan tawas, Dody kemudian memberikan sabu tersebut kepada Linda. Setelah itu, Linda menyerahkannya kepada Kasranto untuk kemudian dijual kepada bandar narkoba.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Desy-Afrianti
Sumber : Kompas TV