> >

Sekelumit Kisah Pemilu 1955, Ada Partai Berlogo Semar juga Bergambar Harimau

Rumah pemilu | 23 Februari 2023, 11:22 WIB
Koleksi surat suara pemilu‎ 1955 milik Suhendro Sastrowiwoho saat ditemui di kediamannya di jalan Tanjung, Desa Kramat, Kota Kudus, Jawa Tengah, Selasa (23/4/2019).(Sumber: KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Pemilihan Umum (Pemilu) tahun 1955, merupakan pesta demokrasi pertama rakyat Indonesia. Pemilu ini dilaksanakan dalam dua bagian, 29 September dan 15 Desember. Hal itu berdasarkan amanat UU No.7 Tahun 1953 tentang Pemilu.

Pemilu 1955 menggunakan sistem proposional, yaitu kursi yang tersedia dibagikan kepada partai politik (organisasi peserta pemilu) sesuai dengan imbangan perolehan suara yang didapat oleh partai politik itu. 

Pemilu pertama ini diikuti oleh lebih 30-an partai politik dengan beragam ideologi dan suku, ditambah lebih dari seratus perkumpulan dan calon perseorangan. 

Baca Juga: Pemilu 1955: Eksperimen Demokrasi di Tengah Keterbatasan dan Jatuh Bangun Pemerintahan

Mengamati gambar surat suara Pemilu 1955 yang masih berwarna hitam putih dan bisa diakses di berbagai media, akan terlihat beragama corak gambar partai dan ideologi yang diusung.

Kala itu, ideologi komunis, nasionalis, sosialis, Islam hingga kesukuan bisa bertarung.

Ada beberapa partai dengan basis suku, misalnya, Partai Persatuan Rakjat Desa. Sebuah parpol yang memiliki basis di masyarakat Sunda di Jawa Barat.

Partai ini meraih 77.919 suara (0,2 persen suara nasional). Yang menarik lambang partai ini adalah Semar, tokoh pewayangan bertubuh pendek dan pantat yang menyembul ke belakang.

Ada lagi partai berlambang rumah gadang, yang dinamakan Majelis Tinggi Kerapatan Adat Alam Minangkabau (MTKAM). Meski berbasis suku Minangkabau, tapi partai ini hanya tersedia bagi pemilih yang tinggal di Provinsi Jawa Barat, Jakarta, Sumatra Selatan, Sumatra Tengah, Sumatra Utara, dan Kalimantan Barat. 

Tapi semua calon anggota DPR dan Konstituantenya berdomisili di Provinsi Sumatra Tengah (sekarang Sumatra Barat).

Penulis : Iman Firdaus Editor : Gading-Persada

Sumber : Kompas TV


TERBARU