Tersangka Eksekutor Istri Anggota TNI Dimarahi Kopda Muslimin karena Gagal Tembak Korban di Kepala
Kriminal | 27 Juli 2022, 21:54 WIBSementara itu, Kapolda Jawa Tengah Irjen Ahmad Luthfi mengatakan Kopda Muslimin ternyata sudah empat kali mencoba hendak membunuh istrinya Rina Wulandari.
Caranya, Kopda Muslimin memerintahkan pembunuh bayaran untuk menghabisi nyawa istrinya. Perintah Kopda Muslimin itu sebenarnya sudah dari satu bulan lalu.
Baca Juga: [Full] Kronologi Lengkap Kasus Penembakan Istri Anggota TNI: Suami Instruksi Tembakan!
Puncaknya, sang istri Rina Wulandari ditembak oleh orang tak dikenal di depan rumahnya yang berada di Jalan Cemara III, Banyumanik, Kota Semarang, Jawa Tengah, pada Senin (18/7/2022).
"Sudah sekitar 1 bulan lalu suami korban memerintahkan dengan target menewaskan istrinya," kata Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi.
Dalam pengungkapan kasus tindak pidana percobaan pembunuhan ini, polisi telah menangkap empat orang yang merupakan pelaku lapangan penembakan Rina Wulandari.
Irjen Ahmad Luthfi menjelaskan upaya percobaan pembunuhan pertama dilakukan dengan cara meracuni korban Rina Wulandari.
Baca Juga: Kasus Penembakan Istri Anggota TNI: Polisi Minta Suami Korban Segera Serahkan Diri
Kedua, ia menuturkan, upaya percobaan lain dilakukan lewat upaya pencurian di rumah korban dengan target menghabisi nyawa korban.
"Ada pula upaya menewaskan korban dengan menggunakan cara santet," ucap Kapolda Jateng.
Terakhir, yakni dengan cara korban ditembak di depan rumahnya usai pulang menjemput sang anak sekolah.
Kapolda Jateng mengungkapkan motif suami korban melakukan upaya percobaan pembunuhan terhadap istrinya tersebut karena pelaku memiliki kekasih lain.
Baca Juga: Menteri PPPA Sebut Internet Bagai Pisau Bermata Dua, Banyak Dimanfaatkan Pihak Tak Bertanggung Jawab
Hal tersebut diketahui setelah pihaknya memeriksa sebanyak 8 saksi, termasuk pacar Kopda Muslimin berinisial W.
"Motifnya punya pacar lagi. Jadi ada 8 saksi yang kita periksa. Di antaranya saksi W, itu pacarnya (Kompda M)," kata Luthfi.
Penulis : Tito Dirhantoro Editor : Purwanto
Sumber : Kompas TV