Pakar PBB Sebut Penghancuran Desa di Lebanon oleh Israel sebagai Domicide
Kompas dunia | 5 November 2024, 15:07 WIBJAKARTA, KOMPAS – Seorang pakar dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Profesor Balakrishnan Rajagopal, Pelapor Khusus PBB untuk hak perumahan, menuding Israel melakukan penghancuran masif terhadap infrastruktur sipil di Lebanon Selatan dan Gaza, yang disebutnya sebagai “domicide.”
Domicide sendiri merujuk pada penghancuran rumah secara sistematis yang bertujuan untuk memaksa penduduk sipil meninggalkan wilayah mereka dan membuatnya tak dapat dihuni.
“Penghancuran seperti ini bukanlah insidental atau tidak disengaja. Ini dilakukan dengan sengaja dan masif untuk memastikan orang-orang tidak bisa kembali ke rumah mereka,” ungkap Prof Rajagopal dikutip dari The National, Selasa (5/11/2024).
Sejak Oktober 2022, Rajagopal aktif mengampanyekan pengakuan internasional atas domicide sebagai kejahatan mandiri.
Ia mulai menyoroti isu ini setelah melaporkan penghancuran besar-besaran rumah di Ukraina oleh Rusia ke Majelis Umum PBB. Menurutnya, tindakan Israel di Lebanon dan Gaza sangat mirip dengan apa yang terjadi di Ukraina.
Penghancuran di Gaza dan Lebanon
Data PBB menunjukkan, sekitar 60 persen bangunan di Gaza, atau setidaknya 151.265 struktur, serta 57 persen lahan pertaniannya rusak atau hancur akibat operasi militer Israel yang terus berlangsung.
Selain itu, lebih dari 92 persen jalan utama dan 84 persen fasilitas kesehatan di Gaza juga ikut terdampak. Hampir 70 persen infrastruktur air dan sanitasi di wilayah tersebut juga dilaporkan rusak.
Di Lebanon, kerusakan terjadi hampir di seperempat wilayah Selatan, dengan lebih dari 6.000 bangunan, termasuk masjid dan rumah sakit, mengalami kerusakan.
Unit manajemen risiko bencana Lebanon menyebutkan, sedikitnya 14 kota di wilayah tersebut telah menjadi target lebih dari 3.809 serangan Israel dalam setahun terakhir.
Rajagopal mengkhawatirkan tindakan ini bertujuan untuk menciptakan “zona penyangga” yang tidak berpenghuni, sebuah strategi yang sebelumnya juga diterapkan Israel di bagian utara Gaza.
Penulis : Rizky L Pratama Editor : Desy-Afrianti
Sumber : The National