> >

Indonesia Kena Imbas Sanksi AS ke Jaringan Penyuplai Produksi Drone Iran, Kok Bisa?

Kompas dunia | 23 Desember 2023, 09:45 WIB
Ilustrasi drone. (Sumber: AFP PHOTO / Kompas.com)

WASHINGTON, KOMPAS.TV - Indonesia dilaporkan ikut terkena imbas dari sanksi Amerika Serikat (AS) ke jaringan yang dituduh menyuplai komponen drone Iran.

Departemen Keuangan AS pada Selasa (19/12/2023) mengumumkan tindakan tersebut diterapkan terhadap jaringan perusahaan asing yang telah mengirimkan peralatan sensitif ke Teheran.

Kendaraan udara tak berawak (UAV) buatan Iran digunakan dalam perang di Timur Tengah dan Ukraina.

Baca Juga: Israel Jatuhkan Ratusan Bom Berkekuatan Besar ke Gaza di Awal Perang, Terburuk Sejak Perang Vietnam

Sanksi itu menargetkan 10 entitas dan empat individu yang disebut terlibat dalam jaringan penyuplai produksi drone Iran tersebut.

Dikutip dari Al-Jazeera, Rabu (20/12/2023), perusahaan-perusahaan yang terkena dampak termasuk perusahaan perantara, perusahaan terdepan, dan bisnis logistik, yang berbasis di Iran, Malaysia, Hong Kong dan juga Indonesia.

Menurut Departemen Keuangan AS, jaringan tersebut telah membeli komponen asing senilai ratusan ribu dolar AS untuk Organisasi Jihad Swasembada Pasukan Dirgantara Korps Garda Revolusi Islam.

Itu merupakan sebuah unit penelitian dan pengembangan Iran yang membuat peralatan dan persenjataan perang siber.

Menurut pemerintah AS, Iran memasok UAV ke proksinya di Timur Tengah dan Rusia.

Departemen Kehakiman AS juga membuka dakwaan terhadap Hossein Hatefi Ardakani, yang diduga sebagai pemimpin jaringan tersebut.

Ardakani yang berbasis di Iran didakwa berkonspirasi untuk membeli dan mengekspor mikroelektronika buatan AS ke Iran secara ilegal.

Menurut dakwaan tersebut, Ardakani dan rekan-rekan konspiratornya, termasuk warga China bernama Gay Lam, menggunakan perusahaan asing untuk menghindari kontrol ekspor peralatan sensitif AS.

“Ardakani dan rekan-rekan konspiratornya menciptakan jaringan canggih yang terdiri dari perusahaan-perusahaan terdepan untuk mengaburkan akuisisi ilegal teknologi AS dan asing guna pengadaan komponen UAV yang mematikan,” kata Agen Khusus AS Michael Krol.

Baca Juga: Dewan Keamanan PBB Setujui Resolusi Bantuan ke Gaza Namun Tanpa Desakan Penghentian Pertempuran

“Komponen-komponen ini ditemukan digunakan oleh sekutu Iran dalam konflik saat ini, termasuk di Ukraina,” ujarnya.

Washington telah lama menuduh Teheran telah menyuplai senjata, termasuk drone ke Rusia untuk digunakan di Ukraina.

Iran sendiri membantah telah memberikan drone kepada Rusia.

Penulis : Haryo Jati Editor : Desy-Afrianti

Sumber : Al-Jazeera


TERBARU