Duda Ini Tak Lagi Terima Tunjangan Negara, Pengadilan HAM Eropa Putuskan Swiss Lakukan Diskriminasi
Kompas dunia | 13 Oktober 2022, 05:15 WIBKasus duda khusus ini berawal dari tragedi pribadi.
Pada musim panas 1994, Beeler dan istrinya yang lahir di Peru, Maria, sedang mendaki di sepanjang puncak Ebenzell pedesaan di Pegunungan Alpen Swiss yang terletak di Appenzell-Innerrhoden dekat perbatasan Liechtenstein, ketika sang istri terpeleset di hamparan berbatu dan jatuh 40 meter hingga tewas, menurut media Swiss.
Beeler yang berkalang kesedihan, memilih berhenti dari pekerjaannya untuk merawat kedua putrinya, yang berusia 2 dan 4 tahun pada saat itu, dan mendapat manfaat dari pembayaran negara.
Ketika putri bungsunya mencapai usia 18 tahun, tunjangan itu berhenti, mendorongnya untuk mencari ganti rugi di pengadilan.
Saat ini Max Beeler berusia 57 tahun dan tidak berada di pasar kerja selama 16 tahun.
Pemerintah Swiss berargumen, "dapat dibenarkan untuk bersandar pada anggapan bahwa suami menyediakan nafkah finansial bagi istri, terutama di mana dia memiliki anak, dan dengan demikian memberikan tingkat perlindungan yang lebih tinggi kepada para janda daripada para duda."
"Dalam pandangan mereka, perbedaan perlakuan tidak didasarkan pada stereotip gender, tetapi pada realitas sosial," tambahnya.
Swiss sering menghadapi kritik karena terlalu lambat dibandingkan dengan negara-negara Eropa lainnya untuk memberikan status dan hak yang sama kepada perempuan, terutama dalam hal gaji di tempat kerja.
Sementara negara tersebut mengadopsi hak pilih universal pada tahun 1971, namun satu wilayah, Appenzell-Innerrhoden, adalah yang terakhir di Swiss yang memberikan hak suara yang sama kepada perempuan dalam pemilihan lokal, menyusul keputusan pengadilan tinggi Swiss pada tahun 1990.
Penulis : Edwin Shri Bimo Editor : Vyara-Lestari
Sumber : Kompas TV/Associated Press