NASA Desak AS dan Rusia yang Saling Bersitegang untuk Kerja Sama demi Aliansi Luar Angkasa
Kompas dunia | 2 Januari 2022, 03:05 WIBDukungan Gedung Putih terhadap perpanjangan masa ISS dilakukan seiring pembangunan stasiun luar angkasa oleh China di orbit Bumi. Nelson sendiri menyebut China sebagai ‘kompetitor yang sangat agresif’.
“Hati-hati dengan China,” ujar Nelson memperingatkan baru-baru ini.
Saat ini, Kongres AS telah menyetujui pendanaan bagi ISS hingga 2024, dan diharapkan menyetujui pendanaan tambahan hingga 2030.
NASA juga mencari sektor swasta yang mampu membangun stasiun luar angkasa menggantikan ISS. Pada Oktober lalu, NASA memberikan tiga kontrak senilai USD415,6 juta atau setara Rp6 kuadriliun untuk mengembangkan habitat luar angkasa komersial.
Ketiga perusahaan itu, yakni Blue Origin milik Jeff Bezos, Nanoracks, dan Northrop Grumman menyatakan bahwa stasiun luar angkasa mereka akan siap pada akhir dekade.
Baca Juga: AS Merasa Terancam, Pengembangan Luar Angkasa China Ternyata Dua Kali Lebih Cepat dari Mereka
“Seiring kian banyaknya negara yang aktif di luar angkasa, semakin penting bahwa AS terus memimpin dunia dalam menumbuhkan aliansi internasional dan mencontoh aturan dan norma untuk penggunaan ruang angkasa yang damai dan bertanggung jawab,” kata Nelson.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Hariyanto-Kurniawan
Sumber : The Washington Post / NASA