Korea Utara Ulangi Ancaman Serangan Balasan Terkait Latihan Gabungan AS Korea Selatan
Kompas dunia | 12 Agustus 2021, 11:39 WIBDalam pernyataannya, pemerintah Korea Selatan menyerukan agar Korea Utara menanggapi tawaran dialog yang disampaikannya. “Meningkatkan ketegangan militer di Semenanjung Korea tak akan membantu siapa pun,” kata pemerintah Korea Selatan.
Juru bicara Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Stephane Dujarric menegaskan kembali bahwa “diplomasi adalah satu-satunya jalan menuju perdamaian yang berkelanjutan”. Dujarric juga menyerukan untuk menurunkan “ketegangan retoris yang ada”.
Korea Utara memiliki sejarah kerap menekan saudaranya di Selatan manakala ia tak mendapatkan apa yang diinginkannya dari AS.
Sejumlah analis menyatakan, Korea Utara mencoba mengeksploitasi keputusasaan Korea Selatan atas keterlibatan antar-Korea dengan menekan Seoul untuk menghentikan latihan militer gabungan dan meminta konsesi dari Washington atas namanya, sementara diplomasi nuklir tetap berjalan di tempat.
Baca Juga: Gara-gara Tak Bertepuk Tangan pada Kim Jong-Un, Menteri Pertahanan Korea Utara Dieksekusi Mati?
Pada Maret lalu, Korea Utara mengakhiri jeda pengujian balistik selama setahun dengan menembakkan rudal jangkauan- jarak-pendek ke laut. Penembakan ini merupakan tradisi Korea Utara untuk menguji pemerintahan AS yang baru dengan demonstrasi senjata.
Namun, tak ada peluncuran tes apa pun sejak itu. Apalagi, pemimpin Kim Jong-Un pun disebut-sebut tengah fokus pada upaya nasional meredam Covid-19 dan menyelamatkan ekonomi yang rusak parah akibat penutupan perbatasan.
Ancaman Korea Utara bahwa mereka dapat menanggapi latihan militer gabungan AS – Korea Selatan dengan serangan balasan dan kemajuan kemampuan serangan pendahuluan dapat menandakan dimulainya kembali kegiatan pengujian senjata Korea Utara.
Penulis : Vyara Lestari Editor : Iman-Firdaus
Sumber : Associated Press