> >

Korea Utara Ulangi Ancaman Serangan Balasan Terkait Latihan Gabungan AS Korea Selatan

Kompas dunia | 12 Agustus 2021, 11:39 WIB
Pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un (kedua dari kanan) tampak tersenyum dalam pertemuan dengan Presiden Amerika Serikat (AS) ketika itu, Donald Trump, di Hanoi, Vietnam, 28 Februari 2019. Korea Utara mengancam Korea Selatan terkait rencana latihan militer gabungan bersama dengan AS yang rencananya akan digelar pada bulan ini.(Sumber: AP Photo/ Evan Vucci, File)

PYONGYANG, KOMPAS.TV – Korea Utara pada Rabu (11/8/2021) mengulangi ancamannya menanggapi latihan militer gabungan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan. Korea Utara mengklaim latihan gabungan itu sebagai latihan invasi, sementara AS bersikeras bahwa latihan itu “murni bersifat pertahanan” untuk menjaga keamanan Korea Selatan.

Dalam pernyataan yang dirilis oleh media pemerintah pada Rabu, pejabat senior Korea Utara Kim Yong Chol mengecam Korea Selatan karena tetap melanjutkan latihan aliansi itu.

Kim Yong Chol juga melontarkan peringatan tindakan balasan yang akan membuat Seoul “segera menyadari” bahwa ia telah memasuki krisis keamanan.

Kim Yong Chol, mantan kepala intelijen dan salah satu sekutu terdekat pemimpin Korea Utara Kim Jong-Un, saat bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump di Gedung Putih, Washington, 1 Juni 2018. Kim Yong Chol memperingatkan Korea Selatan terkait latihan militer gabungan dengan AS yang rencananya akan digelar pada bulan ini. (Sumber: AP Photo/Andrew Harnik, File)

Sehari sebelumnya, Kim Yo Jong, adik pemimpin Korea Utara yang berkuasa, menyatakan bahwa latihan militer gabungan itu merupakan “ekspresi paling jelas kebijakan permusuhan AS” terhadap Korea Utara. Kim Yo Jong juga menyebut, Korea Utara akan bekerja lebih cepat untuk memperkuat kemampuan serangan pendahuluan.

Baca Juga: Adik Kim Jong-Un Ancam Perkuat Senjata Nuklir Jika AS – Korea Selatan Gelar Latihan Militer Gabungan

Para sekutu belum mengonfirmasi kapan latihan militer gabungan itu akan digelar. Namun, melansir Associated Press, media setempat telah melaporkan bahwa latihan awal tengah digelar pekan ini untuk menyiapkan latihan simulasi-komputer yang lebih besar pada 16 – 26 Agustus 2021.

Sementara itu di Washington, AS, juru bicara Kementerian Luar Negeri Ned Price menegaskan, latihan militer gabungan itu “murni bersifat pertahanan”.

“Seperti yang selama ini kami jaga, AS tidak memiliki niat bermusuhan dengan Republik Rakyat Demokratik Korea,” ujar Price pada para wartawan.

“Kami mendukung dialog antar-Korea, kami mendukung keterlibatan antar-Korea dan akan melanjutkan kerja sama dengan mitra Korea Selatan kami hingga selesai,” imbuhnya.

Baca Juga: Korea Utara dan Korea Selatan Pulihkan Jalur Komunikasi Hotline Khusus Kedua Negara

Penulis : Vyara Lestari Editor : Iman-Firdaus

Sumber : Associated Press


TERBARU