> >

Pengakuan Mantan Agen KGB, Donald Trump Ternyata Aset Rusia

Kompas dunia | 30 Januari 2021, 21:52 WIB
Trump mengepalkan tangan ketika berada di detik-detik terakhir keberadaannya di Gedung Putih. Ia meninggalkan Gedung Putih dengan helikopter Marine One untuk menuju kediamannya di Mar-a-Lago, Florida, Rabu (20/1/2021). (Sumber: Associated Press)

Dalam bukunya, Unger mengungkapkan bagaimana Trump masuk dalam radar Rusia pada 1977 ketika menikahi istrinya, Ivana Zlnickova, seorang model asal Ceko.

Trump menjadi target dari operasi mata-mata dari agen intelijen Ceko yang bekerja sama dengan KGB.

Ketiga dia membuka jaringan hotel pertamanya, Grand Hyatt New York, Trump membeli 200 TV untuk hotelnya dari Semyon Kislin, pemilik Joy-Lud Electronics.

Baca Juga: Dipenjara karena Bercinta dengan Ayam, Masa Tahanan Pria Ini Akhirnya Dikurangi

Menurut Shvets, Joy-Lud dikontrol oleh KGB dan Kislin bekerja sebagai agen pengintai, yang mengidentifikasi Trump sebagai aset potensial.

Kislin sendiri kemudian membantah dirinya memiliki hubungan dengan KGB.

Kesuksesan Trump memengani Pemilihan Presiden (Pilpres) AS pada 2016 pun disambut baik oleh Moskow.

Baca Juga: Kisah Cinta Koruptor China Lai Xiaomin Dieksekusi Mati: 100 Selingkuhan Dapat 100 Properti Mewah

Menurut Center for American Progress Action Fund melalui Proyek Moskow, mengungkapkan bahwa tim kampanye dan transisi Trump setidaknya memiliki 272 kontak yang diketahui dan 38 pertemuan yang terkait dengan Rusia.

Unger pun menegaskan bahwa Trump adalah target yang sempurna untuk menjadi aset Rusia.

“Kesombongan dan narsismenya membuat dia menjadi target alami untuk direkrut. Dia dibudidayakan selama 40 tahun, sampai pemilihannya,” kata Unger.

Penulis : Haryo-Jati

Sumber : Kompas TV


TERBARU