> >

Minta Peternak Diberi Kompensasi, Anggota DPR: Agar Mau Lapor Sapi yang Sakit

Kebijakan | 25 Mei 2022, 10:37 WIB
Pemeriksaan kesehatan hewan ternak di Pasar Ternak Muara Bulian Kabupaten Batanghari. Pemerintah Provinsi Jambi. (Sumber: Kompas.tv/Ant)

JAKARTA, KOMPAS.TV- Anggota Komisi IV DPR RI Johan Rosihan menyarankan pemerintah memberi kompensasi kepada peternak hewan yang rawan terserang penyakit mulut dan kuku (PMK). Hal itu sebagai salah satu upaya dalam rangka menanggulangi hawar.

Menurutnya, kompensasi perlu diberikan karena saat ini PMK telah menyebar ke 15 provinsi dan perlu diwaspadai. Hawar akan terus meluas jika tidak ada langkah jitu untuk memutus rantai penyebarannya.

"Maksud dari kompensasi ini bertujuan untuk melindungi peternak agar mereka mau melaporkan sapi yang sakit atau mengalami gejala tertentu," kata Johan seperti dikutip dari Antara, Rabu (25/5/2022).

Ia menjelaskan, pemberian kompensasi juga memberi banyak manfaat. Yaitu sebagai strategi kerja sama melindungi dan menjaga kesejahteraan peternak yang rugi akibat PMK.

Baca Juga: Cegah Wabah PMK, Mulai Hari Ini 7 Pasar Hewan di Klaten Ditutup Sementara

Sekaligus upaya mengendalikan PMK karena hewan yang sakit dapat segera dimusnahkan agar tidak menyebar luas. Johan yang merupakan politisi Partai Keadilan Sejahtera itu juga menyoroti kinerja monitoring dan evaluasi (monev) yang telah dilakukan selama ini terkait PMK.

"Kementan harus menyampaikan data monev PMK dari hasil tes lab selama lima tahun terakhir. Hal ini untuk melihat kemampuan kewaspadaan dini negara kita dari serangan wabah PMK, sehingga hari ini menjadi wabah yang menakutkan semua orang," tuturnya.

Meski PMK tidak berdampak fatal bagi manusia, Johan meminta pemerintah tidak meremehkan dampak sebaran PMK. Ia meminta pemerintah jangan hanya melakukan hal-hal yang bersifat simbolik dengan kampanye makan sate dan lain-lain.

Johan juga menyebut pemberian obat dan vitamin bagi ternak yang sakit adalah panduan penanganan yang keliru menghadapi wabah PMK.

"Saya minta Menteri Pertanian mengikuti pendapat dari ahli kesehatan hewan, yang perlu dipahami bahwa ternak yang terinfeksi PMK memang bisa sembuh namun virus tetap bertahan dalam tubuhnya sehingga menjadi carrier (pembawa) virus PMK ke hewan lain yang sehat," jelas Johan.

Penulis : Dina Karina Editor : Purwanto

Sumber : Antara


TERBARU