JAKARTA, KOMPAS.TV — Menyimpan obat sembarangan ternyata bisa membawa dampak besar bagi kualitas dan efektivitasnya.
Ketua Umum Persatuan Ahli Farmasi Indonesia (PAFI) Induk Pusat, Mozes Wambrauw Simbiak, S. Farm, mengingatkan masyarakat untuk lebih memperhatikan suhu penyimpanan obat.
Pasalnya, penyimpanan yang tidak sesuai bisa membuat obat kehilangan khasiatnya bahkan berpotensi membahayakan kesehatan.
"Banyak yang masih menyimpan obat di tempat yang salah, seperti di dapur atau kamar mandi. Padahal, kelembapan dan suhu di ruangan-ruangan tersebut tidak stabil dan bisa merusak kandungan obat," kata Mozes dikutip dari pafikotapalembang.org.
Mozes menjelaskan bahwa setiap jenis obat memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Obat cair, tablet, kapsul, hingga salep memerlukan suhu tertentu agar tetap efektif.
Baca Juga: 5 Langkah Praktis PAFI Nduga Menurunkan Berat Badan dengan Sehat
Beberapa obat bahkan harus disimpan di dalam lemari pendingin, sementara obat lainnya cukup disimpan di tempat sejuk dan kering.
"Obat yang butuh suhu dingin, seperti insulin, harus disimpan di kulkas pada suhu 2–8 derajat Celsius. Tapi, bukan berarti obat ini boleh diletakkan di freezer, karena justru bisa merusaknya," ujarnya menambahkan.
Kesalahan umum lainnya, lanjut Mozes, adalah kebiasaan menyimpan obat di dalam mobil. Suhu di dalam mobil bisa berubah drastis tergantung cuaca, dan ini sangat berisiko bagi kualitas obat.
Ia menegaskan bahwa suhu yang terlalu panas bisa menyebabkan obat menjadi rusak atau kehilangan potensi penyembuhannya.
"Banyak yang tidak sadar kalau suhu di dalam mobil bisa lebih dari 40 derajat Celsius saat parkir di bawah terik matahari. Ini sangat berbahaya bagi obat, terutama yang berbahan aktif sensitif seperti antibiotik," ungkap Mozes.
Tak hanya soal suhu, Mozes juga mengingatkan masyarakat untuk selalu memperhatikan instruksi penyimpanan yang tercantum di label kemasan obat.
Informasi tersebut bukan sekadar formalitas, tetapi panduan penting yang dirancang agar obat tetap aman dan efektif digunakan.
"Label obat bukan cuma hiasan, ya. Kalau di situ tertulis 'simpan di tempat sejuk dan kering', maka sebaiknya jangan simpan di dapur atau kamar mandi. Kalau disuruh simpan di bawah 25 derajat Celsius, artinya tempat penyimpanan harus sesuai, jangan di dekat jendela yang terpapar sinar matahari langsung," jelasnya.
Baca Juga: Cara PAFI Muna dalam Meningkatkan Imunitas Tubuh Secara Alami
Mozes juga menekankan pentingnya kesadaran masyarakat dalam mengecek kondisi obat sebelum dikonsumsi. Jika tekstur, warna, atau bau obat berubah, sebaiknya obat tersebut tidak dikonsumsi meskipun masa kedaluwarsanya belum habis.
"Obat yang sudah berubah fisik, misalnya tablet yang jadi lembek atau berubah warna, itu tandanya obat mungkin sudah rusak. Lebih baik tidak dikonsumsi dan segera konsultasikan ke apotek terdekat," katanya.
"Edukasi ini penting. Jangan sampai obat yang seharusnya membantu kesembuhan justru tidak bekerja optimal hanya karena disimpan di tempat yang salah. Ini masalah kecil yang dampaknya besar," tutupnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.