OSLO, KOMPAS.TV – Dalam upaya meningkatkan resiliensi tiap Warga Negara Indonesia (WNI) dari ancaman ideologi kekerasan, Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) secara aktif melakukan diseminasi sebagai bentuk pencegahan.
Tidak hanya WNI yang berada di dalam negeri, BNPT RI juga menargetkan para diaspora Indonesia.
BNPT RI melaksanakan “Kegiatan Diseminasi Pencegahan Tindak Pidana Terorisme Dalam Rangka Pelindungan WNI di Kota Oslo, Norwegia” di kantor Kedutaan Besar Republik Indonesia di Oslo (8/8).
"Kita harus tingkatkan resiliensi kita terhadap ideologi kekerasan, kita harus menguatkan ketahanan kita dimulai dari keluarga kita," ucap Kepala BNPT RI Komjen Pol. Prof. Dr. H. Mohammed Rycko Amelza Daniel, M.Si.
Rycko menambahkan, upaya peningkatan resiliensi dilakukan dengan terlebih dahulu melakukan penguatan nilai kebangsaan dan persatuan. Salah satu langkahnya yakni menjauhkan kelompok rentan dari pihak-pihak yang mengajarkan ideologi sesat.
"Upaya ini perlu terus ditingkatkan dengan terlebih dahulu melakukan penguatan konsep nilai kebangsaan dan persatuan, termasuk menjauhkan kelompok rentan yakni perempuan, remaja dan anak dari pihak-pihak yang mengajarkan intoleransi, radikalisme hingga terorisme," ungkapnya.
Rycko juga menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan perwujudan kehadiran negara dalam melindungi segenap bangsa Indonesia.
"Kegiatan ini merupakan perwujudan kehadiran negara dalam melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia sesuai dengan tujuan negara Indonesia," sambungnya.
Sementara itu, Duta Besar Republik Indonesia (RI) untuk Norwegia Teuku Faizasyah menyambut baik upaya peningkatan resiliensi ini.
"Kami menyambut baik upaya ini melalui diseminasi di wilayah kerja KBRI Oslo kepada WNI yang berasal dari berbagai profesi," ucapnya.
Menurutnya, negara sedamai Norwegia tidak luput dari serangan terorisme.
"Norwegia sendiri tercatat terdapat serangan ekstrem sayap kanan tahun 2011 di Oslo dan Pulau Utoya oleh Anders Behring Breivik, kasus lain pada tahun 2019 terdapat penyerangan di masjid An-Nur," jelasnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.