KOMPAS.TV – Pemerintah melalui Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) bersama Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) resmi meluncurkan Buku Teks Utama (BTU) Pendidikan Pancasila.
Peluncuran BTU Pendidikan Pancasila didasari pandangan hidup bangsa yang beragam sehingga perlu diperkuat dan disatukan oleh ideologi negara.
Lebih lanjut, di tengah perubahan dunia, Pancasila seharusnya berdiri sebagai pijakan statis serta penuntun dinamis merupakan evolusi dalam pemikiran masyarakat Indonesia.
BPIP pun menggandeng KompasTV dalam menggelar Seminar Pancasila bertajuk “Strategi Membina Karakter Generasi Muda Melalui Penerapan Pendidikan Pancasila” (19/12/2023).
Seminar ini membahas bagaimana penerapan nilai-nilai Pancasila dapat dimulai dari lingkungan sekolah, menggunakan buku panduan kolaborasi antara BPIP dan Kemendikbudristek.
Baca Juga: Buku Teks Utama Pendidikan Pancasila, Strategi BPIP Membina Karakter Generasi Muda
Wakil Ketua Dewan Pengarah BPIP Jenderal TNI (Purn.) Try Sutrisno dalam sambutannya mengatakan, kehadiran BTU Pendidikan Pancasila diharapkan dapat memperkuat internalisasi Pancasila yang selama ini hanya melekat di mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.
Wakil Presiden Indonesia ke-6 tersebut menjelaskan, kehadiran buku ini diharapkan mampu menginternalisasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan berbangsa setidaknya melalui 3 aspek.
Aspek yang dimaksud yaitu kognitif atau pengetahuan, afektif atau sikap positif sehari-hari berlandaskan Pancasila, dan psikomotorik atau berperilaku sebagai insan pancasilais.
Menurutnya, penyampaian BTU Pendidikan Pancasila harus dinamis dan kreatif sejalan dengan pesatnya perkembangan global dan teknologi digital.
Karena itu, seminar ini juga bertujuan untuk merinci bagaimana perbedaan karakter generasi muda tanah air dapat dibina melalui pendekatan yang tepat lewat Pendidikan Pancasila, terutama pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Kepala BPIP Prof. Drs. Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D. berharap, melalui seminar ini, kehadiran kembali pembelajaran serta BTU Pendidikan Pancasila menjadi lebih diketahui publik, khususnya para tenaga pendidik di seluruh Indonesia.
Yudian menggarisbawahi 2 hal. Pertama, pentingnya untuk segera melaksanakan pemberlakuan BTU Pendidikan Pancasila dengan meminta Kemendikbudristek, Kemenag, dan untuk melakukan penguatan pemahaman Pancasila pada guru mata pelajaran tersebut.
Menurutnya, para guru pengampu pendidikan Pancasila harus terlebih dahulu memahami pendidikan Pancasila sebelum mengimplementasikannya kepada siswa.
Poin kedua, diharapkan seluruh pihak terkait, terutama Kemendikbudristek dapat segera melakukan transformasi Pendidikan Pancasila sesuai kurikulum yang berlaku.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.