JAKARTA, KOMPAS.TV – Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) bekerja sama dengan Tanoto Foundation menyelenggarakan Forum Nasional Stunting 2022 di Hotel Shangri-La, Jakarta, Selasa (06/12/2022).
Forum Nasional Stunting (FNS) 2022 ini bertujuan meningkatkan komitmen kepala daerah dalam kebijakan anggaran sejumlah program stunting. Program yang dimaksud adalah percepatan penurunan stunting serta meningkatkan koordinasi antar organisasi perangkat daerah dan pemangku kepentingan.
Selain itu, kegiatan ini bertujuan meningkatkan efektivitas intervensi gizi spesifik dan sensitif dan penetapan sasaran keluarga berisiko stunting.
FNS 2022 dihadiri Wakil Presiden Republik Indonesia K.H. Ma’ruf Amin didampingi Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, dan Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Ekonomi dan Peningkatan Daya Saing Guntur Iman Nefianto.
Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono serta Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Velix Wanggai turut hadir di FNS 2022.
Selain itu, hadir pula Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pembangunan Manusia dan Pemerataan Pembangunan Sekretariat Wakil Presiden Dr. Ir. Suprayoga Hadi, M.S.P dan Plt. Deputi Bidang Pembangunan Manusia, Masyarakat dan Kebudayaan, Bappenas Dr.Ir.Subandi.,MSc.
Deputi Kerawanan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional DR. Nyoto Suwignyo, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan dr. Maria Endang Sumiwi, M.P.H, dan Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian Suwandi pun hadir di acara ini.
Baca Juga: Atasi Stunting, BKKBN Gandeng Penyuluh Agama
Dalam sambutannya, Wapres Ma’ruf Amin berharap Forum Nasional Stunting tahun 2022 menjadi momen penting untuk melakukan evaluasi, introspeksi, dan refleksi menuju target prevalensi stunting 14 persen pada 2024.
Wapres menyampaikan, ketika Indonesia merayakan 100 tahun kemerdekaan pada tahun 2045, Indonesia dapat menjadi negara maju dengan sumber daya manusia yang unggul dan berdaya saing global.
“Harapannya, Indonesia Emas pada gilirannya mampu menjelma menjadi realitas. Oleh karenanya, Forum Nasional Stunting Tahun 2022 ini menjadi momen penting untuk melakukan evaluasi, introspeksi, dan refleksi. Waktu menuju target 14 persen hanya tersisa kurang dari dua tahun,” kata Wapres.
Menurut Wapres, selama empat tahun terakhir, upaya percepatan penurunan stunting telah diarahkan untuk mencapai target prevalensi 14 persen pada tahun 2024. “Upaya ini bukan semata tentang penurunan angka prevalensi, melainkan juga tentang peningkatan kualitas sumber daya manusia,” tegas Wapres.
“Upaya kita saat ini akan menentukan mutu generasi penerus bangsa, yang akan melanjutkan estafet kepemimpinan dan pembangunan Indonesia di masa depan,” ujar Wapres yang juga menjabat sebagai Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting Nasional.
Koordinasi tata kelola, pelaksanaan intervensi spesifik, dan intervensi sensitif menjadi persoalan yang harus dihadapi di lapangan. Persoalan tersebut membayangi khususnya hasil pendampingan terpadu di 12 provinsi prioritas yang sudah dilakukan bersama oleh kementerian dan lembaga.
Ma’ruf Amin menegaskan agar koordinasi antarlembaga di semua tingkatan pemerintahan ini dapat dibenahi.
“Para gubernur dan wakil Gubernur, bupati dan wakil Bupati, wali kota dan wakil wali kota, camat, kepala desa dan lurah, saya minta untuk memimpin secara langsung koordinasi pelaksanaan program dalam lingkup kewenangannya,” tegas Wapres.
Para pelaku di tingkat desa dan masyarakat sebagai garda terdepan pelaksana program tak luput dari permasalahan. Kapasitas sumber daya manusia, ketersediaan sarana dan prasarana, koordinasi antarpelaksana, serta dukungan operasional masih perlu dioptimalkan.
“Banyak kader yang secara sukarela bekerja di lapangan. Kader-kader ini tentu membutuhkan pengoordinasian dan pembagian peran yang baik. Mereka perlu dibekali dengan pengetahuan, alat kerja, juga dukungan operasional yang mencukupi,” ujar Wapres.
Baca Juga: Pemkab Jember Tingkatkan Peran Ibu dalam Mencegah Stunting dan Pernikahan Dini
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.