LAMPUNG, KOMPAS.TV - Rindu dengan orang tua, dua kakak beradik yang sedang menempuh pendidikan pesantren di Banten, nekat menyeberangi Selat Sunda tanpa pengawasan orang dewasa, demi bisa bertemu orang tuanya di Lampung Selatan.
Keduanya ditemukan kebingungan oleh petugas, di dalam Kapal Ferry.
Dua bocah kakak beradik, bernama Reihan dan Imam, yang baru berusia 10 dan 7 tahun ini melewati perjalanan panjang dari Banten menuju Lampung, demi bisa bertemu kedua orangtuanya.
Reihan dan Imam merupakan santri yang sejak dua tahun lalu, menimba ilmu di Pondok Pesantren El Rabani, Serang, Banten.
Keduanya rindu ingin melihat kedua orangtuanya, yang tinggal di Way Hui, Lampung Selatan.
Kerinduan yang begitu dalam membuat kedua bocah ini nekat kabur dari pondok pesantren dan menyeberangi Selat Sunda tanpa didampingi orang dewasa.
Baca Juga: Usai Dua Hari Pencarian, Tim SAR Temukan Bocah 9 Tahun yang Hanyut di Sungai Sasak
Keduanya ditemukan oleh petugas Kapal Ferry dalam kondisi kebingungan.
Petugas pun melaporkan hal ini ke pihak kepolisian kawasan Pelabuhan Bakauheni, seusai berlabuh.
Lantaran sulit diajak berbicara karena ketakutan, polisi pun mengajak kedua bocah ini makan, dan bermain di sekitar pelabuhan.
Hingga akhirnya terbuka untuk memberikan informasi mengenai tempat tinggalnya.
Berita hilangnya Reihan dan Imam, baru diketahui keluarga 1 hari setelahnya.
Dan bersyukur saat siang hari, keluarga sudah bisa mendapatkan kabar bahwa Reihan dan Imam selamat.
Reihan dan Imam sebenarnya baru saja pulang ke kampung halamannya saat lebaran kemarin.
Namun mereka merasa masih sangat rindu dengan keluarganya, dan membuat mereka nekat untuk pulang meski hanya mengantongi uang yang tak banyak.
Keluarga bersyukur, dapat bertemu dengan Reihan dan Imam.
Dan meminta mereka untuk tidak berbuat nekat lagi, karena khawatir akan keselamatan keduanya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.