Kompas TV video sinau

Anak Rewel? Tak Perlu Marah, Coba Kenali Jenis Tantrum Pada Anak

Kompas.tv - 20 Mei 2022, 12:55 WIB
Penulis : Arief Rahman

KOMPAS.TV - Rewel berlebih pada anak bisa terjadi tanpa jelas diketahui musababnya. Amarah anak yang merupakan luapan emosi ini lebih dikenal sebagai tantrum.

Hal ini salah satunya terjadi akibat imbas dari ketidakmampuan anak dalam mengkomunikasikan keinginannya melalui kata-kata.

Meskipun terkadang menjengkelkan bagi sebagian orang, tantrum sendiri merupakan salah satu bagian dari tahap tumbuh kembang anak.

Sebuah penelitian yang dipubllikasikan di The Journal of Pediatrics tahun 2007, mengungkapkan bahwa 70 persen anak usia 18-24 bulan mengalami tantrum. Namun tantrum pada anak tidak serta merta hilang saat usia menginjak 2 tahun.

Penting untuk sabar dan mengerti jenis tantrum yang dilakukan anak, agar orang tua bisa lebih memahami langkah tepat yang harus diambil, dan tumbuh kembang serta karakter anak dapat dibina sejak dini.

Baca Juga: Mudah Tangani Tantrum Anak dengan Cara Berikut Ini, Pelukan Hangat dapat Menenangkan Si Kecil!

Mengutip halodoc.com, berikut 2 jenis tantrum yang bisa terjadi pada anak:

1. Tantrum Manipulatif

Tantrum manipulatif akan muncul jika keinginan anak tidak terpenuhi dengan baik. Anak akan membuat seolah tantrum agar orang lain memenuhi keinginannya.

Tantrum jenis ini kebanyakan terjadi akibat adanya penolakan, namun tidak semua anak mengalaminya.

Salah satu langkah mengatasinya tantrum manipulatif bisa dengan membawa anak ke tempat yang lebih tenang, pantau dan awasi.

Bebaskan anak untuk melakukan apa yang dia mau agar bisa meluapkan emosinya.

Setelah tenang beri penjelasan dengan baik bagaimana seharusnya anak bersikap untuk mendapatkan yang dia inginkan.

Jika ternyata anak masih mengalami tantrum, salah satu cara terbaiknya adalah dengan mengabaikannya dan ajak melakukan kegiatan lain yang sama menyenangkan.
 

2. Tantrum Frustasi

Tantrum frustasi umumnya terjadi karena anak belum bisa mengekspresikan dirinya dengan baik.

Selain itu, faktor kelelahan, kelaparan atau gagal melakukan sesuatu jiuga bisa menyebabkan tantrum frustasi pada anak.

Dekati dan buat tenang anak, setelah itu bantu selesaikan apa yang tidak bisa dilakukannya.

Setelahnya ajari cara untuk meminta pertolongan dengan baik kepada orang lain yang dikenalnya.




Sumber : Halodoc



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x