Kompas TV video vod

Masyarakat Tak Bisa Bebas Memilih Vaksin Booster? Ini Penjelasan ITAGI

Kompas.tv - 11 Januari 2022, 11:07 WIB
Penulis : Natasha Ancely

KOMPAS.TV - Vaksinasi booster atau penguat akan dimulai esok 12 Januari 2022 di tengah ancaman varian omicron yang diprediksi akan menimbulkan gelombang baru covid-19.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, tingkat transmisi varian omicron lebih tinggi dari varian delta dan berpotensi menimbulkan gelombang baru covid-19.

Hingga 10 Januari 2022 tercatat ada 414 kasus terkonfirmasi varian omicron di tanah air.

Ada dua skema pemberian vaksin booster yang dirancang pemerintah, yang pertama merupakan program pemerintah yang diberikan gratis dan ditujukan untuk tenaga kesehatan, lansia, dan penerima bantuan iuran atau PBI BPJS Kesehatan.

Yang kedua vaksin booster diperoleh melalui jalur vaksin mandiri, vaksin mandiri bisa dibiayai secara perorangan atau badan usaha tapi tarifnya belum ditentukan oleh pemerintah.

Menurut epidemiolog Unair Windhu Purnomo pemberian vaksin booster apakah gratis atau berbayar bergantung pada tujuannya.

Bersamaan dengan vaksinasi booster, pemerintah masih memiliki pekerjaan rumah untuk mempercepat vaksinasi bagi sekitar 44 persen warga yang belum lengkap vaksin primernya.

Percepatan vaksinasi penerapan prinsip 3Tdan 3M serta kesiapan fasilitas medis diperlukan untuk menghadapi gelombang baru covid-19.

Baca Juga: Dimulai 12 Januari 2022, Pelaksanaan Vaksin Booster Akan Digratiskan?

Lalu apakah jenis vaksin booster harus seragam dengan penyuntikan vaksin pertama dan kedua? Dan apakaha masyarakat bisa memilih jenis vaksin booster?

Anggota Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI) Profesor Doktor Soedjatmiko mengatakan, kombinasi vaksin booster harus mempertimbangkan segi keamanan dan logistiknya. Sehingga masyarakat tidak bisa memilih jenis vaksin booster.

“Kalau semua nanti milih merek yang A maka akan ada vaksin yang tidak terpakai atau malah kekurangan. Jadi Masyarakat tidak bisa bebas memilih, nanti akan dibikin kombinasinya.”




Sumber : Kompas TV



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x