Aturan dari EC juga memberikan standar kecepatan pengisian cepat. Itu artinya perangkat dengan kemampuan fast charging akan diisi baterainya dengan kecepatan yang sama.
Baca Juga: Jual iPhone Tanpa Charger, Apple Kena Denda Rp 28 Miliar
Apple menyebut, aturan itu akan membahayakan inovasi. Raksasa teknologi ini adalah produsen utama smartphone yang menggunakan port charger khusus.
"Kami tetap khawatir bahwa peraturan ketat, yang mengamanatkan hanya satu jenis konektor, menghambat inovasi, alih-alih mendorongnya. Pada gilirannya aturan ini akan merugikan konsumen di Eropa dan di seluruh dunia," ujar pihak Apple, dilansir dari BBC.
Para politikus Uni Eropa telah berkampanye untuk menetapkan standar charger ini selama lebih dari satu dekade.
Hal ini mengingat penelitian Komisi memperkirakan kabel pengisi daya yang terbuang atau tidak terpakai, menghasilkan lebih dari 11.000 ton limbah per tahun.
Di sisi lain ada lebih dari 30 tipe charger berbeda pada 2009. Sementara, sekarang sebagian besar perusahaan menggunakan tiga model charger, yaitu USB tipe C, Lightning, dan micro USB.
Baca Juga: Resmi Dirilis di Indonesia, Nokia C20 Bawa Harga Murah dan Jaminan Pembaruan hingga 3 Tahun
"Memiliki satu standar pengisian yang sama akan menjadi kemenangan bagi akal sehat di mata konsumen," kata Ben Wood, analis di CCS Insight.
"Mudah-mudahan pada akhirnya tidak menjadi masalah, jika Apple terus menggunakan USB tipe C ke lebih banyak perangkat mereka," imbuhnya.
Sumber : Kompas TV/BBC
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.