Tetapi, banyak negara memilih membatasi penggunaan teknologi 5G buatan China akibat tekanan Amerika Serikat.
Meski begitu, Huawei mulai mengembangkan teknologi jaringan 6G sejak 2019.
China telah meluncurkan satelit untuk uji coba jaringan 6G pada 6 November 2020 lalu.
Baca Juga: Jaringan 5G Segera Hadir, Ini Wilayah-wilayah di Indonesia yang Akan Dapat Lebih Dulu
Satelit itu diluncurkan dari Taiyuan Satellite Launch Center, sebelah utara provinsi Shanxi dan diklaim sebagai satelit 6G pertama di dunia.
“6G mengombinasikan jaringan komunikasi satelit dengan jaringan komunikasi di darat," kata Professor Xu Yangsheng, akademisi di Chinese Academy of Engineering dan direktur Satellite Technology Research Institute, dilansir dari DailyMail.
"Pita frekuensi 6G dibuat untuk mengembangkan spektrum milimeter wave milik 5G hingga spektrum terahertz (THz)," tambah Xu.
Saat itu, para peneliti mengklaim gelombang THz juga memiliki tingkat penetrasi tinggi dan tidak membahayakan manusia.
Baca Juga: Sri Mulyani Siapkan Rp17 Triliun Per Tahun untuk Sambungkan Internet ke Seluruh RI
Oleh sebab itu, para peneliti China menyebut teknologi THz dapat berguna untuk bidang area usaha makanan, obat-obatan, dan diagnosa awal kanker.
Sementara itu, satelit 6G tak cuma berguna untuk uji coba jaringan 6G.
China menggunakan satelit tersebut untuk melayani aplikasi kota pintar (intelligent city), pencegahan bencana, perencanaan lahan, dan memonitor konstruksi infrastruktur besar.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.