JAKARTA, KOMPASTV - Usia remaja adalah masa transisi anak mengalami banyak perubahan dalam hidupnya. Mulai dari perubahan fisik hingga perubahan berbagai macam emosi. Seperti ada kalanya satu hari mereka akan bersemangat dan bahagia, namun di hari lain mudah tersinggung bahkan jadi pendiam. Kendala pun dihadapi orang tua untuk mengenali para remaja merasakan emosi kesepian, terutama saat melalui masa pandemi ini.
Melansir dari laman kompas.com, ada 11 tanda yang harus diperhatikan untuk mendeteksi gangguan kesehatan mental pada anak dan remaja, seperti sering terlihat sangat sedih atau menarik diri dari lingkungan keluarga dan pertemanan, mengalami ketakutan luar biasa tanpa alasan, terlibat perkelahian, menggunakan senjata, atau menyakiti orang lain, menurunnya prestasi akademik secara drastis, mengalami gangguan makan, tidak memiliki minat untuk melakukan kegiatan sehari-hari, kesulitan berkonsentrasi, penyalahgunaan zat seperti rokok narkoba dan alkohol, perubahan suasana hati atau mood yang ekstrem, perubahan drastis pada perilaku atau kepribadian, hingga berniat menyakiti diri sendiri atau bunuh diri.
Salah satu penyebab gangguan kesehatan mental pada remaja karena mendapati perlakuan body shaming, yakni tindakan mengejek atau mempermalukan seseorang berdasarkan penampilan fisik. Mengutip dari mind shift psycological service, meski body shaming bisa terjadi di kelompok usia mana pun, namun body shaming sangat rentan terjadi pada fase remaja.
Follow us:
Instagram : @ayosehat_kompastv
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.