JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan Gerhana Bulan sebagian akan terjadi pada Minggu, 29 Oktober 2023 mendatang.
"Gerhana Bulan sebagian (GBS) 29 Oktober 2023 yang dapat diamati dari Indonesia," tulis BMKG dalam siaran pers pada Senin (16/10/2023).
Mengutip dari laman bmkg.go.id, gerhana bulan sebagian adalah fenomena yang terjadi saat posisi bulan-matahari-bumi sejajar.
Hal ini membuat sebagian piringan bulan masuk ke umbra bumi. Akibatnya, saat puncak gerhana terjadi, Bulan akan terlihat berwarna gelap sedikit kemerahan di bagian yang terkena umbra bumi tersebut.
BMKG menjelaskan durasi gerhana dari fase Gerhana mulai (P1) hingga Gerhana berakhir (P4) adalah 4 jam 28 menit 10 detik.
Adapun durasi parsialitas, yaitu lama waktu dari fase Gerhana Sebagian mulai (U1) hingga Gerhana Sebagian berakhir (U4) terjadi selama 1 jam 18 menit 57 detik.
Berikut beberapa gerhana bulan yang pernah terjadi di Indonesia dikutip dari Kompas.com:
1. Gerhana Bulan Total pada Oktober 2014
Pada tanggal 8 Oktober 2014, di Indonesia terjadi gerhana bulan total yang mempesona.
Selain gerhana bulan total, ada fenomena langka lain yang bisa dinikmati, yaitu penampakan Uranus dan Selenelion saat matahari dan bulan berpisah 180 derajat.
Gerhana bulan ini dapat diamati hampir di seluruh wilayah Indonesia, kecuali Banda Aceh. Periode totalitas gerhana berlangsung selama satu jam.
2. Gerhana Bulan pada April 2015
Gerhana bulan ini menjadi yang terpendek dalam 500 tahun terakhir, hanya berlangsung kurang dari 5 menit.
Durasi pendek totalitas gerhana dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu jarak antara Bumi dan Bulan, serta jarak antara Bumi dan Matahari.
Baca Juga: Fenomena Astronomi Oktober 2023: Gerhana Bulan Sebagian Bisa Diamati di Indonesia, Catat Tanggalnya!
3. Gerhana Bulan pada Agustus 2017
Pada tanggal 7 Agustus 2017 hingga 8 Agustus 2017 (dini hari), di Indonesia dapat menyaksikan gerhana bulan sebagian.
Gerhana bulan sebagian adalah ketika bulan masuk sebagian ke dalam bayangan umbra bumi, dan dapat diamati tanpa perlu alat bantu atau pelindung mata khusus.
Tahun 2017 menyaksikan dua kali gerhana, tetapi salah satunya hanya gerhana penumbra pada tanggal 11 Februari 2017.
Gerhana bulan penumbra terjadi saat bulan berada di dalam bayangan penumbra bumi, dan tidak menghasilkan efek visual seperti bulan berwarna merah darah pada gerhana total.
4. Gerhana Bulan Total pada Januari 2018
Pada tanggal 31 Januari 2018, kita kembali dapat menyaksikan gerhana bulan total di seluruh wilayah Indonesia.
Fenomena ini tidak hanya terlihat di Indonesia, tetapi juga di Asia dan Amerika Utara.
Ketersediaan pemandangan gerhana bulan sangat bergantung pada kondisi cuaca yang cerah dan tidak berawan.
Saat itu proses gerhana bulan total dapat dinikmati secara langsung tanpa perlu alat bantu.
5. Gerhana Bulan Total pada Juli 2018
Pada tanggal 28 Juli 2018, para warga Indonesia telah menyaksikan gerhana bulan total, yang juga dikenal sebagai "blood moon."
Gerhana ini merupakan gerhana terlama dalam abad ke-21. Durasi keseluruhan gerhana ini mencapai 6 jam 14 menit, yang membuat gerhana ini istimewa adalah kehadiran Planet Mars yang turut menghiasi langit.
Baca Juga: PP Muhammadiyah Imbau Lakukan Salat Gerhana Bulan Pada 29 Oktober, Begini Tata Caranya
Sumber : Kompas TV, Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.