Amalan di Jumat Terakhir Bulan Rajab, Ini Bacaan Doa dan Tata Caranya

JAKARTA, KOMPAS.TV - Rajab merupakan salah satu bulan haram atau suci yang dimuliakan oleh umat Islam.

Banyak amalan baik yang dianjurkan untuk dilakukan selama bulan Rajab yang pada tahun 2024 dimulai pada Sabtu, 13 Januari.

Merujuk kalender Kementerian Agama (Kemenag), Jumat terakhir bulan Rajab 1445 H/2024 jatuh pada Jumat (9/2/2024). 

Sementara hari terakhir bulan Rajab yaitu 29 Rajab 1445 H jatuh pada Sabtu (10/2/2024).

Dilansir laman NU Online, Jumat terakhir bulan Rajab merupakan salah satu momentum penting karena terdapat satu amalan yang diyakini memiliki manfaat besar.

Syaikh Hamid bin Muhammad Ali Quds dalam kitab Kanzun Najah was Surur menjelaskan bahwa Syaikh Ali al-Ajhuri mengijazahkan amalan untuk dibaca pada Jumat terakhir bulan Rajab.

أَنَّ مَنْ قَرَأَ فِيْ آخِرِ جُمُعَةٍ مِنْ رَجَبٍ وَالْخَطِيْبُ عَلَى الْمِنْبَرِأَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهْ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهْ (خَمْسًا وَثَلَاثِيْنَ مَرَّةً) لَا تَنْقَطِعُ الدَّرَاهِمُ مِنْ يَدِهِ ذَلِكَ السَّنَةَ

Artinya: “Sesungguhnya barang siapa di akhir Jumat bulan Rajab, saat khatib berada di mimbar membaca; ‘Ahmadu Rasulullohi muhammadur rosulullohi’ (sebanyak 35 kali), maka dirham tidak akan putus dari tangannya pada tahun tersebut (selama setahun akan selalu memegang uang).”

Baca Juga: Muhammadiyah Tetapkan 1 Ramadan 1445 H Jatuh pada 11 Maret 2024, Kapan Awal Puasa NU dan Pemerintah?

Tata Cara Doa pada Jumat Terakhir Bulan Rajab

Bacaan doa Jumat terakhir bulan Rajab:

أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهْ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهْ

‘Ahmadu Rasulullohi muhammadur rosulullohi

Artinya: “Ahmad utusan Allah, Muhammad utusan Allah.”

Amalan Jumat terakhir bulan Rajab tersebut dibaca dalam hati sebanyak 35x di saat khatib berada di mimbar menyampaikan khutbah yang kedua.

Amalan-Amalan di Bulan Rajab

1. Puasa

Biasanya, salah satu yang paling sering diamalkan pada bulan Rajab adalah puasa sunah Rajab, bagi yang mampu melaksanakan.

Puasa Rajab boleh dilaksanakan satu hari, tujuh hari, delapan hari, sepuluh hari, dengan catatan, makruh jika dilakukan selama 1 bulan penuh.

Dari Imam Fakhruddin al-Razi dalam Mafâtîh al-Ghaib (juz 16, halaman: 54), Nabi bersabda:

"Barang siapa yang berpuasa 1 hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka ia akan mendapat pahala puasa 30 hari."

Puasa Rajab sebaiknya dilakukan dengan bertepatan pada hari-hari utama seperti Senin, Kamis, dan Jumat atau pada ayyamul bidh (tanggal 13, 14, dan 15).

Dilansir laman Kemenag.go.id, riwayat At Tabarani dari Syaid bin Rasyid menyebutkan bahwa: