JAKARTA, KOMPAS.TV - Syawal adalah bulan setelah Ramadan dalam kalender Hijriah. Bulan ini juga penuh berkah dan ampunan dari Allah SWT.
Setelah melaksanakan ibadah puasa di bulan suci Ramadan, umat islam dianjurkan untuk terus memperkuat ibadah di bulan Syawal.
Artinya, semangat untuk ibadah harus senantiasa dijaga dengan amalan berikutnya, sebagaimana firman Allah dalam Q.S Al-insyirah 7-8, artinya:
"Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja (untuk urusan yang lain), dan hanya kepada Tuhanmulah engkau berharap."
Melansir Majelis Ulama Indonesia (MUI), Selasa (25/4/2023), berikut amalan bulan Syawal, yang dianjurkan untuk dilakukan.
Baca Juga: Bolehkah Menggabungkan Puasa Syawal dan Bayar Utang Puasa Ramadan?
Bulan Syawal adalah momen untuk lebih memupuk silaturahmi. Setelah melaksanakan salat Ied, umat muslim akan saling mengunjungi kerabat dan keluarga kita untuk mengucapkan selamat sekaligus saling mendoakan kebaikan dan memaafkan.
Keutamaan menyambung silaturahmi sebagaimana dalam sabda Rasullullah sallallohu alaihi wa salam dari sahabat yang mulia Abu Hurairah Radhiyallahu Anhu Rasulullah sallallohu alaihi wa salam bersabda:
“Siapa yang ingin dilapangkan rezekinya dan dipanjangkan umurnya maka hendaknya ia menyambung silaturrahminya (dengan kerabat).”(HR. Bukhari)
Puasa Syawal sebaiknya dilakukan secara berurutan. Namun sebagian ulama berpendapat bahwa puasa ini boleh dilakukan kapan saja (selain hari yang dilarang untuk puasa) selama masih di bulan Syawal.
Sumber : Kompas TV, mui.or.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.