JAKARTA, KOMPAS.TV - Dirjen Bimas Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin mengajak seluruh umat muslim untuk melaksanakan salat kusuf saat Gerhana Matahari Hibrida terjadi pada Kamis (20/4/2023) mendatang.
Untuk melaksanakan Salat Gerhana Matahari atau Salat Kusuf, Kamaruddin Amin mengimbau sesuai tuntunan syariah dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
“Kami juga mengimbau masyarakat untuk bertakbir, memperbanyak zikir, istighfar, sedekah dan amal saleh lainnya, serta mendoakan kesejahteraan dan kemajuan bangsa," ujar Kamaruddin Amin, Selasa (18/4/2023) dikutip dari siaran pers.
Berdasarkan data astronomis, Gerhana Matahari atau Kusuf as-Syams diprediksi terjadi pada 20 April 2023 di wilayah Indonesia (kecuali sebagian wilayah utara Provinsi Aceh).
Gerhana matahari hibrida terjadi ketika matahari, bulan, dan bumi tepat segaris. Gerhana matahari hibrida terdiri atas dua tipe gerhana, gerhana matahari cincin dan gerhana matahari total.
Baca Juga: 4 Tips Aman Lihat Gerhana Matahari pada 20 April, Jangan Lihat Langsung!
Di tempat tertentu, piringan bulan teramati dari bumi lebih kecil dari piringan matahari. Sehingga, matahari tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengahnya dan terang di bagian pinggirnya.
Sementara di tempat lainnya, piringan bulan teramati dari bumi sama dengan piringan matahari. Sehingga, matahari seakan-akan tertutupi bulan.
Gerhana Matahari Hibrida di Indonesia terjadi paling awal di Jawa Barat, pada pukul 09.26 WIB. Adapun waktu kontak paling akhir akan terjadi di Papua pada pukul 15.30 WIT.
Soal anjuran salat gerhana atau salat kusuf, hal tersebut tertera dalam hadist riwayat Bukhari berikut:
“Sesungguhnya matahari dan bulan merupakan tanda kebesaran Allah ta’ala. Tidak terjadi antara hidup dan matinya seseorang, jikalau kalian menjumpai gerhana maka berdoalah kepada Allah Ta’ala dan perbanyaklah takbir, sholat, dan bersedekah.” (HR. Bukhari).
Baca Juga: Jangan Lupa, Gerhana Matahari HIbrida akan Terjadi pada 20 April 2023
Berikut niat salat kusuf atau gerhana matahari:
Ushalli sunnatan likusufissyamsi rak'ataini lillahi ta'ala
Artinya, “Saya niat shalat sunnah gerhana matahari dua rakaat karena Allah ta'âla.”
Salat gerhana matahari dilakukan pada siang hari. Berikut tata caranya;
1. Baca niat terlebih dahulu sesuai posisinya sebelum memulai.
2. Takbiratul Ihram.
3. Setelah mengucapkan takbir, maka baca taawudz dan Surat Al-Fatihah. Kemudian, membaca surat panjang misalnya Al-Baqarah.
4. Karena dianjurkan memanjakan ruku’, bisa disertai dengan membaca tasbih selama 100 kali.
5. Kemudian bangkit tapi tidak membaca doa I’tidal, melainkan baca Surat Al-Fatihah. Setelah itu membaca surat yang lebih pendek.
6. Ruku’ lagi dengan membaca tasbih selama 80 kali.
7. Kemudian, bangkit dan membaca doa I’tidal.
8. Sujud dengan membaca tasbih 100 kali seperti waktu ruku’ pertama.
9. Duduk di antara dua sujud.
10. Sujud kedua dengan membaca tasbih 80 kali selama ruku’ kedua.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.