JAKARTA, KOMPAS.TV – KH Ahmad Bahaudin Nursalim atau biasa disapa Gus Baha menjelaskan soal jalan hidayah yang kerap disalahpahami oleh kebanyakan dari kita.
Lewat bahasa yang sederhana dan mudah dipahami, Gus Baha memberikan analogi tentang jalan hidayah bagi seseorang yang misterius dan tidak ada yang tahu, kecuali Allah SWT.
“Allah itu tahu kalau kita dhoif atau lemah sehingga Ahlussunah mengatakan, semua kesalahan itu ya kesalahan saja,” papar Gus Baha di Youtube Santri Gayeng pada Rabu (8/6/2022), KOMPAS.TV sudah dapat izin mengutipnya.
Meskipun telah membuat kesalahan atau dosa, misalnya kata Gus Baha, tidak lantas seseorang itu dijatuhi kafir.
Harus berhati-hati dengan kata ini, juga soal hidayah yang menurut Gus Baha seperti rahasia.
“(berbuat dosa atau kesalahan) tidak lantas menjadikan kafir, dan itu bukan berarti kita tidak cinta Alllah dan Rasul,” imbuhnya.
Pengasuh Ponpes LP3IA Rembang itu menegaskan, misalnya, orang berbuat dosa seperti mabuk misalnya, sudah ada sejak zaman dulu.
“Jadi orang mabuk sejak ada zaman dulu, makanya kita tidak boleh terlalu benci pada preman atau orang yang berbuat dosa itu,” ungkapnya.
Gus Baha yang menuliskan tafsir Al-Qur’an berjilid-jilid dengan tajuk Al-Qur’an dan Tafsirnya (UII Press) itu menegaskan, bisa jadi seorang preman yang kita benci itu dalam hatinya ada Allah.
Kita bisa jadi tidak tahu, menurut Gus Baha, hal itu karena saking bencinya kita pada sesuatu yang tidak kita pahami.
“Kadang ada seorang preman, tapi tidak memungkiri bisa jadi ia cinta kepada Allah,” imbuhnya.
Sumber : Kompas TV/Santri Gayeng
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.