Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Maluku Kasrul Selang juga membenarkan informasi mengenai dugaan penganiayaan terhadap tenaga medis di RSUD Ambon.
Baca Juga: 6 Tenaga Medis di Bulukumba Terpapar Corona Usai Merawat Pasien Positif
“Iya benar. Sementara diproses oleh pihak kepolisian,” kata Kasrul kepada Kompas.com melalui pesan singkat.
Berdasarkan informasi yang dihimpun aksi penganiayaan itu terjadi saat sejumlah keluarga jenazah Covid-19 mendatangi rumah sakit tersebut pada Jumat pagi. Saat itu, mereka langsung terlibat adu mulut dengan tenaga medis.
Adapun korban adalah tenaga medis yang saat itu sedang mempersiapkan jenazah Covid-19 untuk dibawa ke lokasi pemakaman.
Insiden penganiayaan terhadap tenaga medis di RSUD Ambon ini menjadi viral di media sosial setelah sejumlah foto tenaga medis yang diduga menjadi korban penganiayaan diunggah di media sosial Facebook.
Baca Juga: Kelelahan, 152 Tenaga Medis di NTB Positif Terpapar Virus Corona!
Adapun keterangan dari beberapa foto yang diunggaah akun facebook Aron Orno yang viral itu itu berbunyi:
Kami Keluarga besar Orno , Rilma Wonera dan Maluku Barat Daya Yang berada di seluruh Indonesia. meberikan dukungan penuh kepada kakak kami (Suster Jolly ) yang mena telah menjadi salah satu korban Penganiayaan oleh Keluarga Pasien ” Alm. TUAN HASAN KEIYA” yang meninggal Dunia pada hari Kamis, 26 Juni 2020 di RSUD. dr. M. Haulusi Ambon.
Kami sanngat menentang keras dan mengutuk tindakan penganiayaan / kriminal tersebut (Main Hakim Sendiri).
Baca Juga: 67 Tenaga Medis Positif Corona, RS di NTB Buka Rekrutmen Dokter dan Perawat
Penganiayaan tersebut terjadi saat kakak Joly sedang mengantar Jenaza “ALM. TN. HASAN KEIYA” dari Ruang Isolasi Covid ke kamar jenaza Covid. setelah tiba disana, pintu kamar jenaza dalam keaadan terkunci Sehingga Jolly Berhenti dan berdiri sambil menunggu Teman Perawat Untuk membuka pintu. selang beberapa detik tiba-tiba datang massa dari keluarga “TN. HASAN KEIYA” yang diduga berjumlah kurang lebih 10 orang. 3 di antaranya lansung melakukan tindakan kekerasan terhadap Suseter Joly.
Kami berharap kasus ini dapat di tindaklanjuti dengan tegas oleh pemerintah Pov. Maluku, Tim Gustu Covid 19 Maluku dan Komnas-HAM.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.