Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
GORONTALO, KOMPAS TV - Warga yang terinfeksi penyakit antraks di Desa Daenaa, Kecamatan Limboto Barat, Kabupaten Gorontalo kembali bertambah 11 orang.
Dari gejala klinis yang di temukan ke 11 warga tersebut yakni mengalami luka disejumlah bagian tubuhnya seperti di bagian mata, dan lengan.
Penambahan kasus antraks ini diketahui saat petugas kesehatan dari Puskemas Limboto Barat melakukan pengobatan pada selasa kemarin ( 09 Juni 2020 ) kepada 11 warga yang sebelumnya sudah terifeksi penyakit antraks.
Baca Juga: Pecah Rekor 1.241 Kasus, Ini 5 Provinsi dengan Kasus Baru Positif Corona Terbanyak
Namun untuk mengantisipasi luka akibat penyakit antraks tidak menyebar di bagian tubuh lainnya, petugas kesehatan Puskemas Limboto Barat dan petugas kesehatan Dinas Kesehatan Provinsi Gorontalo langsung melakukan pengobatan pada Rabu siang 10 Juni 2020.
Kepala Puskesmas Limboto Barat, Fatmawati Palilati mengatakan, 11 warga yang terifieksi penyakit antrakas ini diduga telah mengonsumsi daging sapi yang di potong pada tanggal 21 mei 2020 lalu bersama 11 orang warga lainnya yang telebih dahulu telah terifeksi penyakit antraks.
Namun gejala kilinis antaks dari ke 11 warga tersebut baru dirasakan pada awal bulan Juni lalu. hingga kini warga yang terifeksi penyakit antraks di desa Daenaa Kecamatan Limboto Barat menjadi 22 orang/.
Meski Demikian, sebagian warga lainnya yang mengalami luka akibat antraks berangsur membaik.
Baca Juga: Pemkot Gorontalo Terapkan Kawasan Disiplin Kesehatan Menuju “New Normal “
#Antraks #Limboto #Kabupaten Gorontalo
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.