Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
KOMPAS.TV - Gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa angkat bicara mengenai status Kota Surabaya menjadi zona hitam penyebaran virus corona atau Covid-19.
Menurut dia, warna pada peta sebaran Covid-19 di Surabaya bukanlah hitam, namun merah tua.
Fungsinya tentu untuk memudahkan siapa saja yang melihat radar Covid-19 di Jatim.
Baca Juga: Surabaya Zona Hitam Corona, Pemkot Heran Jakarta yang Lebih Banyak Malah Merah
Ketika warnanya semakin merah tua, lanjut Khofifah, hal ini berarti tingkat penyebarannya kian rawan serta jumlah pasien yang terkonfirmasi positif Covid-19 semakin tinggi.
"Warna ini untuk menilai yang terkonfirmasi positif lebih banyak, jadi merah gelap atau merah tua, tapi ada kesan itu menghitam," kata Khofifah saat wawancara dengan Kompas TV, Kamis (4/6).
"Tapi kalau di-zoom saya rasa bukan hitam tapi merah gelap," sambungnya.
Diketahui sebelumnya, Kota Surabaya menjadi zona hitam penyebaran virus corona (Covid-19).
Dalam peta sebaran Covid-19 di Jawa Timur, Kota Surabaya terlihat berwarna hitam sejak beberapa hari belakangan.
Wakil Koordinator Hubungan Masyarakat Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Surabaya M Fikser mengaku heran dengan warna hitam tersebut.
Menurutnya, tidak ada indikator ilmiah tentang pelabelan zona hitam untuk Kota Surabaya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.