Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
LAMPUNG, KOMPAS.TV - Kudapan khas Ramadan, salah satunya adalah kolang-kaling, yang kerap kita jumpai pada makanan olahan. di Bandar Lampung ada satu desa, yang sebagian warganya rutin memproduksi makanan kenyal ini. Meski cara pengolahannya masih tradisional namun mampu menghasilkan kolang-kaling yang berkualitas.
Berlokasi di Desa Pelangi, Kecamatan Teluk Betung Selatan, Bandar Lampung. Sejak lama desa ini dikenal sebagai desa penghasil kolang-kaling yang berkualitas, bahkan hasil produksinya mampu memenuhi kebutuhan disejumlah Kabupaten yang ada di Lampung.
Eli salah satu warga yang keseharinya disibukan dengan produksi kolang-kaling, yang menyulap pekarangan rumahnya menjadi lokasi produksi. Beruntung bisa melihat dan terlibat langsung dalam setiap proses produksi kolang kaling miliknya.
Bahan baku kolang-kaling ini berasal dari buah pohon aren yang didapatkan dari sejumlah wilayah di Lampung seperti Liwa di Kabupaten Lampung Barat dan Ulu Belu Kabupaten Tanggamus.
Mulanya buah aren ini dipisahkan dari tangkainya, dipilah dan direbus selama dua jam, agar buah aren matang dan lunak saat dikupas. Pada proses ini Eli juga kerap memberdayakan masyarakat setempat, pekerjaan sebagai pengupas buah kolang-kaling bisa menambah penghasilan warga.
Selanjutnya biji kolang-kaling yang telah matang di cuci hingga bersih, kemudian di geprek agar bentuknya sedikit melebar. Setelah itu perendaman biji kolang-kaling pun dilakukan selama 4 hari agar kualitas kolang-kaling semakin bagus dan lebih kenyal saat dimakan. Setiap harinya Eli dan pekerjanya mampu memproduksi 2 kwintal kolang-kaling permintaan pun semakin meingkat di bulan ramadan saat ini.
Meski ramadan kali ini harus dilalui di tengah pandemi Korona, namun ternyata permintaan terhadap kudapan kenyal ini tetap tinggi. Wajar jika produksi kolang-kaling di Desa Pelangi ini banjir pesanan untuk memenuhi permintaan dalam dan luar daerah.
Baca Juga: Isi Waktu Ramadan Dengan Menghafal Surat Al-Quran
Kolang-kaling khas Desa pelangi dijual dengan harga Rp.12.000 ribu per kilogramnya, biasanya pengepul akan membeli langsung dalam jumlah banyak, untuk kembali dijual di pasaran.
#KolangKaling #KampungPelangi #BandarLampung
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.