Pembelajaran Jarak Jauh Terkendala Sinyal dan Ponsel Pintar

JEMBER, KOMPAS.TV - Pembelajaran jarak jauh secara online di tengah pandemi Covid-19 ternyata tak berjalan mulus seperti yang dibayangkan oleh Pemerintah Pusat, dalam hal ini Kementrian Pendidikan.

Pasalnya, sejumlah siswa Sekolah Dasar Negeri di Kabupaten Jember Jawa Timur tidak bisa belajar maksimal, karena tidak ada sinyal dan tidak memiliki ponsel pintar.

Seperti yang dialami oleh siswa dan siswi Sekolah Dasar Negeri Curah Takir 3 Kecamatan Tempurejo Kabupaten Jember. Lokasi sekolah dan tempat tinggal di pelosok pedesaan membuat mereka tidak dapat belajar online, karena di daerah mereka belum ada sinyal internet dan kebanyakan orangtua siswa tidak mempunyai ponsel pintar sebagai sarana belajar online.

Seperti yang dialami oleh siswi SDN Curah Takir 3, Zaira Faranisti. Ia tidak bisa belajar jarak jauh, karena di rumahnya tidak ada sinyal dan orangtuanya tidak memilik ponsel pintar. Selain itu, di daerah rumahnya tidak ada siaran TVRI untuk melihat program belajar di rumah.

Agar proses belajar mengajar tetap berjalan, sejumlah guru mengambil inisiatif dengan berkunjung ke rumah siswa.

Seperti yang dilakukan oleh Syaiful Bahri Dan Totok Sugianto. Mereka juga menyadur materi pembelajaran melalui televisi milik pemerintah, yakni TVRI ke dalam tulisan untuk kemudian dibagikan langsung ke siswa.

Syaiful Bahri mengaku harus mendatangi satu persatu rumah siswa dengan menyusuri jalan pedesaan. Ia juga mengumpulkan siswa yang rumahnya saling berdekatan di satu rumah  siswa lalu diberi materi pelajaran. Hal ini ia lakukan demi anak-anak didik, agar mereka tetap bisa belajar.

Selain SDN Curah Takir 3 Tempurejo, hal yang sama juga dialami siswa SDN Mulyorejo 2 Kecamatan Silo. Mereka tidak bisa belajar online, karena berada di tengah kawasan perhutani.

#BelajarJarakJauh #SekolahDiRumah #VirusCorona