Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
Tujuannya, untuk menjaga ekosistem dan kelestarian Pegunungan Kendeng. JM-PPK berkomitmen untuk menjaga tanaman tersebut hingga besar dan berbuah.
Kronologi Aksi Kartini Kendeng di Hari Kartini
Pada tanggal 21 April 2020, sekira pukul 11.45 WIB, para sedulur Kendeng mendatangi salah satu perusahaan tambang yang berada di Desa Wegil, Kecamatan Sukolilo, Pati.
Kartini Kendeng menyampaikan niatnya pada para penambang, tentang aksi mereka memperingati hari Kartini dan menyambut hari bumi yang jatuh pada tanggal 22 April 2020.
Para sedulur Kendeng mengingatkan agar berhenti merusak bumi. Penjaga tambang berjanji akan menyampaikan ke pemilik tambang.
Kartini Kendeng mendatangi tambang yang berada di Desa Baleadi, Kecamatan Sukolilo, Pati. Sesampainya di depan Pintu masuk tambang, para sedulur Kendeng dihadang sekitar 10 orang. Kartini Kendeng (Gunarti) mengajak berembug dengan cara baik-baik menjelaskan kedatangan para sedulur di lokasi tersebut.
Penjaga tambang, menghubungi pemilik tambang untuk datang ke lokasi penambangan. Salah satu penjaga tambang keras menyampaikan “Siapa saja yang mau menghentikan tambang akan saya hadapi dan tak lawan sampai mati“.
Pemilik tambang datang dan kemudian tidak terima adanya aksi di tambang miliknya, hingga emosi dengan mendorong Kartini Kendeng. Sang pemilik tambang pun mengancam para sedulur Kendeng dengan melarang keluar dari lokasi dan menyuruh Gunretno (tokoh sedulur sikep/Samin) untuk datang.
Jika Gunretno tidak datang dalam waktu 2 jam, jalan Sukolilo – Babalan akan ditutup dengan truk fuso. Beberapa belas menit kemudian, sekira 50 orang datang untuk bergabung dengan pemilik tambang dan mengintimidasi para sedulur Kendeng.
Sekitar pukul 13:30 WIB, Polsek Sukolilo datang ke lokasi dan berusaha untuk bernegosiasi dengan pihak penambang untuk membebaskan para sedulur Kendeng. Pihak tambang masih bersikukuh untuk menahan dulur-dulur agar tidak keluar dari lokasi tambang sampai Gunretno datang.
Setelah pihak polisi berusaha bernegosiasi kembali, para sedulur Kendeng akhirnya bisa pulang dengan alasan situasi wabah virus corona.
Aksi Sedulur Kendeng - JMPKK di Hari Bumi
Pada puncak peringatan hari bumi, tanggal 22 April 2020, Para sedulur Kendeng yang tergabung dalam JMPPK melakukan aksi Brokohan yakni melakukan refleksi dan doa bersama berkaitan dengan keselamatan ibu bumi. Aksi ini dilakukan dengan tetap pada protap kesehatan untuk menjaga jarak, memakai masker, dan cuci tangan. Saat Brokohan berlangsung, dulur-dulur mendapat kabar bila sekitar dini hari Gazebo di Sono Keling terbakar. Pelaku pembakaran hingga berita ini dibuat, belum diketahui.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.