Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
SEMARANG,KOMPAS TV - Ika Musriati (20), seorang asisten rumah tangga (ART) yang bekerja di perumahan Semarang Barat, Jawa Tengah disiksa oleh majikannya.
Akibatnya, warga Mlatiharjo Timur, Citarum, Semarang itu kini mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya hingga mengalami trauma.
Ika menceritakan pengalaman pahitnya menjadi seorang ART. Dia mengaku bekerja kepada pasangan suami istri di Semarang, Jawa Tengah itu sejak Agustus tahun 2019.
Mula-mula, majikannya memperlakukan Ika dengan baik. Namun, kebaikan hanya bertahan sampai dua bulan. Setelah itu, Ika mendapatkan siksaan bertubi-tubi setiap hari. Bahkan, majikannya pernah memaksa Ika untuk bunuh diri.
Baca Juga: ART Aniaya Anak Majikan Jalani Tes Kejiwaan
"Dua bulan awal bekerja majikan masih berlaku baik. Sudah mulai betah, tapi di bulan ketiga mulai berlaku kasar dan mulai disiksa," kata Ika Selasa (21/4/2020).
Ika memperlihatkan bekas luka sayatan di tangannya. Ia mengaku enam luka sayatan itu dilakukan majikannya menggunakan pisau cutter.
Selain disayat, Ika kerap mendapatkan pukulan. Ia pernah juga disiram air panas oleh majikannya.
Tak cukup sampai di situ, Ika bahkan pernah dipaksa memakan 50 cabai serta menenggak air mendidih hingga pita suaranya rusak dan harus dioperasi.
Selama bekerja, Ika tak pernah mendapat makanan yang layak. Hanya nasi basi tanpa lauk pauk.
Ia pun mengaku trauma setiap kali melihat air putih. "Saya masih takut dan kebayang kejadian itu. Lihat air putih takut karena teringat siksaan," ucap dia.
Untuk pergi ke luar rumah pun, Ika meminta ditemani orang tuanya. Ika menuturkan, sejak awal bekerja ia tak dapat berkomunikasi dengan keluarganya.
Hal itu disebabkan karena ponselnya disita oleh majikan. Ia pun sempat mengambil ponsel milik majikannya diam-diam untuk menghubungi keluarganya.
Kapolsek Semarang Barat Kompol Iman Sudiyantoro mengatakan, kasus dugaan penganiayaan terhadap ART itu telah didalami. Saat ini, kata Iman, sudah masuk dalam tahap penyidikan.
Baca Juga: Prihatin! Akibat Dianiaya Majikan di Malaysia, Penglihatan TKI Terganggu
"Sebelumnya dari proses penyelidikan meningkat ke tingkat penyidikan. Proses penyidikan kasus masih berjalan. Usai penyembuhan dan tes psikologis, korban sudah kami panggil dan sudah memberikan keterangan," kata Iman saat dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (22/4/2020).
Majikan yang mengetahui kemudian menyeret Ika ke Polsek Semarang Barat dengan tuduhan mencuri ponsel. Namun, polisi curiga lantaran melihat kondisi tubuh Ika penuh luka.
"Saat di kantor polisi kondisi saya lemas, memar, mau jalan juga susah, polisinya curiga. Saya diantar ke RS Bhayangkara. Kemudian saya divisum. Baru tahu kalau tenggorokan saya luka parah, pita suara rusak. Penyiksaan yang saya alami terbongkarnya awalnya ya dari situ," ucap Ika.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.