Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
KOMPAS.TV - Sejumlah mahasiswa Brebes turut menyerukan perlawanan terhadap virus corona (Covid-19). Mereka yang saat ini merantau di Jakarta membuat Gerakan Wong Brebes Lawan Corona.
Gerakan tersebut dimaksudkan untuk membantu pencegahan dan penanganan virus corona di Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Mulai dari edukasi ke warga, donasi, hingga kampanye untuk tidak pulang kampung sementata ini.
Ketua sekaligus penanggung jawab Gerakan Wong Brebes Lawan Corona, Niam Abdalla Naofal mengungkapkan, gerakan ini dibentuk atas dasar kepedulian dan keprihatinan terhadap warga Brebes yang belum mengerti soal bahaya virus corona. Khususnya bagi perantau yang saat ini masih ada saja yang pulang ke kampung halaman di Brebes.
Baca Juga: Situasi Jakarta Mengkhawatirkan karena Corona, Anies Surati Kemenkes Tetapkan PSBB
“Sebagai mahasiswa perantauan, kami rasa gerakan ini harus digalakkan agar perantau baik pekerja maupun pelajar mahasiswa yang berada di kota zona merah agar menahan diri untuk tidak pulang ke kampung khususnya Brebes," ujar Niam di Jakarta, Kamis (2/4/2020).
Jakarta diketahui menjadi kota dengan tingkat penyebaran tertinggi. Tak heran, mobilitas orang dari Jakarta ke daerah menjadi salah satu faktor ancaman penyebaran virus menular tersebut.
Menurut Niam, Brebes pun menjadi salah satu wilayah yang berpotensi kelimpahan masalah pandemi tersebut.
"Warga Brebes banyak yang merantau ke Jakarta. Yang dikhawatirkan ketika mereka pulang kampung, sangat mungkin menjadi carrier virus," terangnya.
"Jadi selain mengedukasi warga, gerakan ini juga mengajak para perantau untuk tidak mudik dulu. Sayangi keluarga, tetangga, dan warga lain di kampung," sambung mahasiswa UIN Jakarta itu.
Baca Juga: TERKINI - 2 April 2020, 112 Pasien Corona Sembuh, 1790 Kasus Positif, 170 Meninggal
Butuh Ketegasan Bupati
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.