Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
KENDARI, KOMPAS TV - Polda Sulawesi Tenggara (Sultra) menyatakan tidak menahan HD, pelaku yang telah mengunggah kedatangan puluhan tenaga kerja asing atau TKA asal China di Bandara Haluoleo Kendari pada Minggu (15/3/2020).
Dalam kasus ini, kata Kapolda Sultra, Brigjen Pol Merdisyam, bukan pihak kepolisian yang menangkap HD, melainkan POM Lanud Haluoleo, Kendari.
Setelah itu, kata dia, Polda Sultra menerima pengunggah HD yang merupakan warga Konawe Selatan itu dari POM Lanud Haluoloe.
“Tidak benar dilakukan penangkapan atau penahanan, kami terima dari POM Lanud kemudian diserahkan ke Polda," kata Merdi dalam konfrensi pers di ruangan Media Center Mapolda Sultra, Selasa (17/3/2020).
Selanjutnya, kata Merdi, sang pengunggah diperiksa untuk mengetahui motifnya mengunggah video yang dibuatnya itu di media sosial.
Baca Juga: 49 TKA China Tiba di Kendari, Ini Kata Kapolda Sultra
“Kita sampaikan apa yang di-upload itu meresahkan. Narasi ‘corona datang’ yang akhirnya ramai diketahui publik," ujar Merdisyam.
Merdisyam menuturkan, kata ‘corona datang’ itu bisa memancing kepanikan publik di tengah upaya pemerintah menangani penyebaran virus mematikan tersebut di Sultra.
Menurut Merdi, Polda Sultra hanya meminta keterangan kepada HD sesuai kewenangan yang berlaku untuk meredam kegaduhan soal Corona.
"Dalam video itu ada kata ‘Ini corona datang, sehingga bikin Panik. Sesuai kewenangan sudah beri peringatan, beri edukasi masyarakat tidak boleh sebar berita sembarang,” ujarnya.
Merdi menambahkan yang bersangkutan telah dilepaskan setelah dimintai keterangan penyidik kepolisian, sehingga perkara ini tidak lanjut ke proses hukum.
Sebelumnya, video yang merekam kedatangan TKA asal China di Bandara Halu Oleo , Minggu (15/3/2020) malam beredar di media sosial.
Merdisyam menjelaskan, ada 49 TKA yang datang di Bandara Haluoleo. Namun, kata Merdisyam, mereka datang dari Jakarta, bukan dari China.
Menurut dia, mereka mengurus perpanjangan visa dan izin perpanjangan
kontrak kerja. Ia juga memastikan TKA tersebut sudah melalui proses karantina.
Baca Juga: Aliyah Mustika : Warga Harus Waspada Hoax Corona
"Para TKA tersebut dari Jakarta mengurus izin kerja dan memperpanjang kontrak
kemudian kembali ke Morosi untuk bekerja kembali dan mereka sudah dilengkapi surat
keterangan dari karantina kesehatan dan perizinan dari imigrasi sebelum tiba di
kendari," ujar Merdisyam.
Lebih lanjut, Merdisyam menjelaskan pihaknya sudah melakukan pengecekan langsung
terhadap TKA China tersebut. Mereka merupakan tenaga kerja salah satu perusahaan smelter di Sulawesi Tenggara.
Adapun perusahaan smelter yang memperkerjakan TKA China tersebut yakni Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) di Kecamatan Morosi, Kabupaten Konawe.
"Mereka kembali dari memperpajang visa kerja di jakarta, bukan baru datang dari China karena mereka selama ini tidak kembali ke China," ujarnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.