Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
KOMPAS.TV - Sejak Awal 2020, bencana banjir sudah berulang kali melanda Wilayah DKI Jakarta.
Sejumlah kalangan pun berharap ada solusi jitu dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI jakarta untuk mencegah permasalahan tahunan tersebut.
Namun demikian, Pemprov DKI Jakarta tampaknya belum juga menemukan solusi konkret pencegahan banjir.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pun enggan membeberkan solusi mencegah banjir yang terus terjadi di Ibu Kota.
Saat wartawan menanyakan solusi banjir, Anies hanya menjawab bahwa saat ini Pemprov fokus pada evakuasi warga.
Padahal, berdasarkan perkiraan dari Badan Meteorologi, Kimatologi, dan Geofisika (BMKG), Jakarta akan terus diguyur hujan hingga Maret 2020 mendatang.
Baca Juga: Banjir Jabodetabek Karena Permasalahan Drainase, Ini Solusi Yang Ditawarkan Menteri PUPR
Terkait dengan prakiraan tersebut, Anies hanya meminta masyarakat waspada, tanpa membeberkan solusinya.
"Volumenya akan besar sekali. Jadi kami mengimbau pada seluruh masyarakat untuk waspada saja. Kemudian bila membutuhkan bantuan dan evakuasi respons ke kami, kontak kami ke 112," ucap Anies Baswedan di Pintu Air Manggarai, Jakarta, Selasa (25/2/2020).
Mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu telah menggelar rapat dengan jajarannya di Pintu Air Manggarai pada Selasa (25/2/2020).
Dia menyebut bahwa kesimpulan dari rapat yang dijalaninya hingga saat ini terkait dengan pengendalian air.
Salah satunya adalah dengan memastikan seluruh pintu air berfungsi dengan baik termasuk Pintu Air Manggarai dan Pintu Air Karet.
"Tapi tadi kita monitor semua. Jadi kita membangun posko di pintu air Manggarai ini supaya dekat dengan pos pemantauan. Kemudian kedua juga kita mudah berkumpul semuanya. Termasuk BBWSC tadi," tambah Anies.
Baca Juga: Separuh Mampang Prapatan Banjir, Seluruh Akses Kelapa Gading Lumpuh
Banjir Mampang Prapaan
Sementara itu, banjir yang merendab DKI Jakarta salah satunya terjadi di Mampang Prapatan.
Hampir separuh wilayah permukiman di Mampang Prapatan, Jakarta Selatan, terendam banjir, Selasa (25/2/2020).
Camat Mampang Prapatan menuturkan, penyebab banjir tak lain adalah tingginya curah hujan sejak Selasa (25/2/2020) dini hari.
"Untuk RW secara total setengah dari Kecamatan Mampang Prapatan. Kurang lebih dua puluhaan RW," kata dia sebagaimana dikutip dari Kompas.com.
Namun dari seluruh wilayah yang terdampak, sebagian besar warga malah enggan mengungsi. Alasan ingin menjaga barang berharga di rumah.
"Selalu seperti itu, tidak mau mengungsi. Jadi kita buatkan dapur umum saja," kata dia.
Baca Juga: Banjir Kelapa Gading Dinilai Makin Parah, Warga Malah Curhat Era Ahok
Kelapa Gading Lumpuh
Bencana banjir juga merendam wilayah Kelapa Gading, Jakarta Utara, sejak Senin (23/3/2020).
Kasat Lantas Jakarta Utara AKBP Slamet Widodo mengatakan, seluruh akses menuju ke Kecamatan Kelapa Gading terendam banjir.
Genangan banjir mengakibatkan hanya kendaraan berukuran besar yang bisa masuk ke wilayah Kecamatan Kelapa Gading.
"Semua akses yang ke Kelapa Gading itu ada genangan. Sehingga, untuk yang bisa melintas itu hanya kendaraan besar," kata Slamet di Jalan RE Martadinata, Pademangan, Jakarta Utara, Selasa (2/2/2020).
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.