Severity: Notice
Message: Undefined property: stdClass::$iframe
Filename: libraries/Article_lib.php
Line Number: 241
Backtrace:
File: /var/www/html/frontendv2/application/libraries/Article_lib.php
Line: 241
Function: _error_handler
File: /var/www/html/frontendv2/application/controllers/Read.php
Line: 85
Function: gen_content_article
File: /var/www/html/frontendv2/index.php
Line: 314
Function: require_once
BOGOR, KOMPAS.TV - Tiga puluh anak ular kobra mendatangi permukiman warga di perumahan Royal Citayam, Desa Susukan, Bojonggede, Bogor. Ketiga puluh anak ular kobra itu berhasil ditangkap warga hingga Minggu malam (8/12/2019).
Meskipun telah diamankan, tetapi sebagian warga di sana masih was-was dan khawatir. Oleh karena itu, salah seorang warga bernama Aas mulai bersih-bersih rumah. Lantainya disapu bersih dan dipel dengan wangi-wangian yang harumnya menusuk hidung. Bahkan wanita paruh baya ini menaburkan kamper atau kapur barus di beberapa sudut rumah. Hal itu sebagai upaya antisipasi menangkal anak ular kobra yang mungkin akan kembali memasuki pekarangan dan dalam ke rumah.
“Sudah ada dua anak ular kobra yang masuk ke dalam rumah saya sejak peristiwa ini terjadi,” ungkap Aas kepada Kompas TV, Senin (9/12/2019).
Atas fenomena tersebut, salah satu Komunitas Pecinta Hewan (KPH) langsung melakukan sweeping dan sosialisasi kepada warga.
“Kita sweeping terus dan melihat- lihat di tempat mencurigakan, tempat tikus, tumpukan sampah yang lembab. Ular suka tempat begini,” ujar Rizky Maulana, Ketua Komunitas Pecinta Hewan (KPH) kepada Kompas TV.
Rizky meyakini sebagian ular-ular kobra masih berkeliling. Induknya masih ada di sekitar permukiman warga. Induknya diprediksi Rizky ada satu atau dua yang tumbuh subur dan dewasa. Tapi satu indukan kemungkinannya tumbuh subur serta dewasa.
“Induk masih ada di sini. Induk agak sulit ditangkap karena instingnya lebih kuat takut manusia,” tutur Rizky.
Rizky Maulana melanjutkan, walaupun masih berbentuk anak ular kobra, namun ular-ular tersebut sudah dapat mengkibatkan kematian bagi manusia, karena bisanya yang berbahaya.
“Kalau untuk ular berbisa, dari menetasnya saja sudah berbahaya. Karakternya lebih bahaya yang kecil. Ini bisa mengakibatkan kematian,” kata Rizky.
Di tengah sweeping dan sosialisasi itu, Rizky menghimbau warga agar menjaga kebersihan.
“Ular itu mengejar makanannya ke rumah tikus atau kodok yang cenderung kotor dan bau,” katanya menerangkan.
Yuk, rajin bersih-bersih rumah!
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.