SITUBONDO, KOMPAS.TV - Kepolisian Resor Situbondo mengklarifikasi bahwa laporan tentang aksi begal di jalur pantai utara (pantura) yang viral di media sosial ternyata tidak benar. Berdasarkan hasil penyelidikan, pelapor yang mengaku menjadi korban begal sebenarnya jatuh karena pengaruh minuman keras.
Kasi Humas Polres Situbondo AKP Achmad Soetrisno menjelaskan kronologi kejadian tersebut berawal pada Sabtu, 19 April 2025 sekitar pukul 01.50 WIB.
Pihak kepolisian menerima laporan dari seorang pengendara motor bernama Jamaluddin yang mengaku menjadi korban begal di jalan raya pantura Kecamatan Kapongan.
"Setelah anggota Satreskrim melakukan penyelidikan dan meminta keterangan saksi dan sejumlah pihak secara, hasilnya diketahui bahwa korban telah memberikan keterangan tidak sesuai fakta (laporan palsu)," kata Soetrisno di Situbondo, Selasa (22/4) dikutip dari Antara.
Baca Juga: Mobil Polisi Dirusak dan Dibakar di Depok, Ini Peran Para Tersangka
Tim penyidik menemukan sejumlah kejanggalan dalam laporan Jamaluddin. Pemeriksaan terhadap sejumlah saksi, termasuk keluarga terdekat korban, menghasilkan kesimpulan yang jauh berbeda dari versi awal.
"Jamaluddin ini bukan korban begal di jalan pantura, melainkan korban jatuh sendiri akibat pengaruh minuman keras alias mabuk dan korban mengaku pesta minuman keras jenis arak sampai mabuk di salah satu kafe di wilayah Kecamatan Panji dan dikuatkan dengan keterangan pemilik kafe serta temannya," ungkap Soetrisno.
Luka di kepala Jamaluddin yang awalnya diklaim sebagai akibat pukulan benda tumpul ternyata memiliki penyebab berbeda.
Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa luka tersebut terjadi karena benturan dengan batu ketika terjatuh dari sepeda motor.
"Ini juga didukung keterangan petugas medis Puskesmas Kapongan yang merawat luka korban dan korban juga sudah mengakui bahwa dirinya luka di kepalanya akibat terjatuh dari sepeda motor masih dalam kondisi mabuk," jelasnya.
Baca Juga: RUU Polri dan Kejaksaan Picu Lembaga Jadi Super Power, Mensesneg: Isinya Belum Kita Bahas
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.