JAKARTA, KOMPAS.TV - Fenomena parkir liar di Jakarta, khususnya di kawasan sentra ekonomi seperti Pasar Tanah Abang dan Pasar Induk Kramat Jati, kini jadi sorotan tajam Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung.
Baru menjabat beberapa waktu, Pramono mengaku terkejut mengetahui besarnya "potensi bisnis" dari sektor parkir yang kerap disusupi praktik ilegal.
“Kami akan bekerja sama dengan kepolisian untuk menertibkan parkir di mana-mana,” tegas Pramono saat ditemui, Sabtu (19/4/2025) mengutip Wartakotalive.
Ia mencontohkan, area seluas 15 hektare di Pasar Induk Kramat Jati menjadi rebutan banyak pihak untuk dikelola.
Sementara itu, kawasan padat seperti Tanah Abang juga sering kali dimanfaatkan oknum tidak bertanggung jawab sebagai lahan parkir liar.
“Parkir ini bisnis yang menggiurkan,” ujar Pramono. “Tapi kalau dibiarkan liar, ini bentuk pembiaran yang merugikan masyarakat.”
Jebakan Parkir Liar Tanah Abang: Warga Dibebani Rp60.000 Sekali Parkir
Kisah Tata Julia Permana (26), warga Jakarta Utara, menjadi viral setelah menceritakan pengalamannya di Pasar Tanah Abang. Dalam unggahan yang ramai dibicarakan, ia mengaku dikenakan tarif Rp60.000 oleh juru parkir liar hanya untuk parkir di pinggir trotoar.
“Saya ikuti arahan abang-abang parkir, karena tidak tahu lokasi resmi,” kata Tata.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.