Kompas TV regional jawa barat

Dokter Kandungan Tersangka Pelecehan Seksual di Garut Beraksi di Kamar Kos, Korban Tendang Pelaku

Kompas.tv - 18 April 2025, 11:48 WIB
dokter-kandungan-tersangka-pelecehan-seksual-di-garut-beraksi-di-kamar-kos-korban-tendang-pelaku
Tersangka Muhammad Syafril Firdaus alias MSF, dokter kandungan yang menjadi tersangka pelecehan seksual terhadap pasiennya. (Sumber: KOMPAS.com/Ari Maulana Karang)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Desy Afrianti

GARUT, KOMPAS.TV - Korban dugaan pelecehan seksual oleh dokter kandungan bernama M Syafril Firdaus atau MSF di Kabupaten Garut, Jawa Barat, sempat menendang tersangka saat melakukan aksinya.

Mengutip pemberitaan Tribunnews.com, Kamis (17/4/2025), Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah (Kabid Humas Polda) Jawa Barat, Kombes Pol Hendra Rochmawan menjelaskan, korban dugaan pelecehan seksual tersebut adalah AED (25).

Peristiwa dugaan pelecehan seksual itu berawal saat korban menghubungi MSF melalui pesan WhatsApp pada 24 Maret 2025, sekitar pukul 19.00 WIB.

Baca Juga: Terungkap! Polisi Beberkan Jumlah Korban dan Modus Dokter Kandungan Cabul di Garut

Saat itu, korban bermaksud berkonsultasi terkait keluhan keputihan yang dialaminya. Tersangka kemudian menawarkan suntik vaksin pada korban.

"Modus tersangka adalah suntik vaksin kepada korban yang berusia 25 tahun, dilakukan di luar klinik yakni di rumah orang tua korban," kata Hendra.

Saat itu, tersangka datang menggunakan jasa ojek online. Setelah selesai proses suntik vaksin, tersangka meminta korban mengantarkannya pulang ke tempat kos yang searah dengan kediaman korban.

Setibanya di kos tersangka, korban berniat membayar jasa suntik vaksin gonore secara tunai, namun tersangka memintanya membayar di dalam kamar kos. Tersangka berdalih dirinya malu jika ada yang melihat.

Saat berada di dalam kamar, tersangka menarik tangan korban dan mengajaknya masuk, lalu menutup dan mengunci pintu kamar.

"Ketika di dalam kamar kos ini tersangka secara paksa (berusaha melakukan pelecehan-red) sehingga korban melakukan perlawanan," kata Hendra.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Tribunnews.com

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x