Kompas TV regional jawa barat

Sejumlah Sopir Angkot Keluhkan Dugaan Pemotongan Uang Kompensasi dari Dedi Mulyadi

Kompas.tv - 4 April 2025, 17:49 WIB
sejumlah-sopir-angkot-keluhkan-dugaan-pemotongan-uang-kompensasi-dari-dedi-mulyadi
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan keterangan di Gedung Pakuan Bandung, Jawa Barat, Minggu (30/3/2025). (Sumber: ANTARA/Ricky Prayoga)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

BOGOR, KOMPAS.TV –  Sejumlah sopir angkutan kota (angkot) di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menceritakan adanya dugaan pemotongan uang kompensasi yang diberikan oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Mengutip pemberitaan Kompas.com, sebelumnya Dedi Mulyadi meminta para sopir angkot untuk libur bekerja dan menjanjikan pemberian kompensasi sebagai gantinya.

Dedi menemui para sopir angkot untuk memberikan bantuan di Mapolres Bogor pada Kamis, 27 Maret 2025.

Namun, belakangan muncul dugaan adanya pemotongan bantuan kompensasi tersebut.

Baca Juga: Dedi Mulyadi Beber Alasan Larang Study Tour di Sekolah Jabar: Banyak Orang Tua Terpaksa Meminjam

Sopir angkot jurusan Cisarua, Wen (56), mengatakan, awalnya para sopir diminta datang ke lokasi tanpa adanya pemberitahuan bahwa angkot akan diliburkan selama masa libur Lebaran 2025.

"Tadinya kan nggak ada bilang diliburkan, cuma suruh fotokopi STNK trayek, terus bakal ada bantuan katanya. Nggak bilang diliburkan, nggak. Nah, bilangnya sesudah dapat uang (kompensasi) itu," kata Wen di Kabupaten Bogor, Jumat (4/4/2025). 

Ia menyebut para sopir menerima uang kompensasi dalam bentuk amplop berisi uang tunai Rp1 juta dan paket sembako.

Namun, kata dia, para sopir kemudian diminta untuk menyetorkan uang sebesar Rp200.000 dari amplop tersebut sebagai iuran sukarela untuk pengurus, seperti Organda.

"Amplopnya dikasih di Pemda," ujar Wen.

Dengan demikian, uang yang diterima oleh Wen hanya sebesar Rp 800.000.

"Itu katanya dipotong buat pengurus-pengurus, dimintain Rp200.000, itu alasannya. Ya akhirnya ada yang tetap narik, duit bantuannya aja dipotong per orang," jelasnya.

Pengalaman yang sama disampaikan oleh sopir angkot jurusan Cisarua, Ade (58). Ia menyebut ada pemotongan hingga Rp200.000 per orang oleh oknum dari Dinas Perhubungan (Dishub) dan Organda.

"Uangnya dicokot per-satu orang Rp200 ribu, jadi bantuan (dari Dedi Mulyadi) itu kita nggak nerima utuh," kata Ade.

Kami memberikan ruang untuk Anda menulis

Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.

Daftar di sini



Sumber : Kompas.com

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



KOMPASTV SHORTS


Lihat Semua

BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x