JAKARTA, KOMPAS.TV - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memetakan prediksi musim kemarau 2025 di wilayah Jawa Tengah.
BMKG mengatakan, sebagian besar wilayah Jawa Tengah akan mengalami musim kemarau mulai April 2025.
Adapun rata-rata durasi musim kemarau 2025 di Jawa Tengah akan berlangsung selama empat hingga lima bulan.
Kepala Stasiun Klimatologi Jawa Tengah Goeroeh Tjiptanto menjelaskan, pada 2025, kondisi iklim di wilayah Jawa Tengah cenderung normal.
Goeroeh menyebut, kondisi iklim tidak dipengaruhi kuat oleh fenomena La Nina ataupun El Nino. Selain itu, kemarau akan lebih dulu menyapa wilayah di pantura, menyusul Jateng bagian tengah dan selatan.
Baca Juga: Pelabuhan Ketapang-Gilimanuk Ditutup Sementara Mulai Besok, 28 hingga 30 Maret 2025
“Kemarau ini karena normal netral cenderung dimulai dari wilayah pantai yang di utara. Karena, monsun tadi dari Australia di wilayah Selatan. Jadi pasokan uap air dari laut sini untuk membasahi daerah selatan, sementara di wilayah sini pegunungan, tidak cukup air untuk sampai ke wilayah utaranya,” papar Goeroeh pada konferensi pers daring, Rabu (26/3/2025), dikutip dari jatengprov.go.id.
BMKG Jateng merekomendasikan agar warga melakukan penyesuaian jadwal tanam pada daerah yang mengalami kemarau lebih awal.
Selain itu, warga juga diharap melakukan pemilihan varietas tanaman tahan kekeringan dan optimalisasi pengelolaan air.
Di bidang kebencanaan, BMKG juga mengingatkan adanya potensi kebakaran hutan dan lahan di wilayah rawan kebakaran hutan, dengan curah hujan di bawah normal.
Selain itu, agar dilakukan pengelolaan pasokan air secara efisien untuk ketersediaan air minum, operasional PLTA, dan keperluan irigasi tanaman.
Secara persentase, sebanyak 52 persen wilayah di Jateng masuk kemarau pada Mei 2025, kemudian pada April 2025 sebanyak 20 persen, dan Juni 2025 sebanyak 28 persen. Berikut rinciannya.
Baca Juga: BMKG Prediksi Awal Musim Kemarau Jawa Barat Mulai April 2025, Kapan Puncaknya?
April 2025
Kepulauan Karimunjawa, Pekalongan, Kota Pekalongan, Rembang, Blora Utara, Pati Selatan, Pati Utara, Kudus, Demak, Jepara
Mei 2025
Semarang, Salatiga, Sragen, Surakarta, Sukoharjo, Klaten, Wonogiri, dan sekitarnya.
Juni 2025
Sebagian Cilacap, Banyumas, Wonosobo, Banjarnegara, Purbalingga bagian barat, dan Kebumen bagian utara
Goeroeh mengatakan, nantinya puncak musim kemarau di Jateng umumnya pada Agustus 2025. Namun demikian, ada beberapa daerah mengalami puncak kemarau pada Juli dan September 2025.
Juli
Kota Salatiga, Banyumas, Cilacap, Pemalang, Magelang, Magelang, Blora, Wonogiri, Purworejo, Boyolali, Tegal, Semarang, Rembang, Pati, Grobogan, Kebumen, Banjarnegara, dan Purbalingga.
September 2025
Jepara bagian utara dan Pati.
Wilayah yang diprediksi mengalami musim kemarau kurang lebih 6-7 bulan, seperti Kabupaten Demak, Jepara, Kudus, Pati, dan Rembang. Adapula sebagian wilayah Brebes, Tegal, Pemalang, Kota Pemalang, Kendal, Kota Semarang, dan Blora.
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.