LAMPUNG, KOMPAS.TV – Sapril Eka Putra (42), keponakan dari Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Negara Batin yang gugur tertembak saat membubarkan judi sabung ayam, Iptu Lusiyanto, mengenang sosok almarhum.
Kepada Kompas.id, Sapril menceritakan, dirinya merupakan anggota keluarga paling dekat dengan Lusiyanto.
Ia pun mengenang peristiwa yang terjadi sekiar 32 tahun silam, saat Lusiyanto kali dilantik menjadi polisi.
Kala itu, Lusiyanto mengajaknya bersepeda motor dari kampung halaman mereka di Desa Sumber Harjo, Kecamatan Buay Madang Timur, Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumsel ke tempat tugas pertama Lusiyanto di Polres Lampung Barat.
Baca Juga: 3 Polisi Gugur Ditembak Anggota TNI, Polres Bangkalan Gelar Salat Gaib
”Saya punya hubungan emosional yang sangat kuat dengan paman,” tuturnya, Selasa (18/3/2025).
“Sejak kecil, saya sangat dekat dengannya. Sampai dewasa, saya lebih banyak curhat kepadanya dan dia sosok yang bisa memberikan motivasi hidup untuk saya,” kenangnya.
Sapril menilai Lusiyanto memiliki jiwa mengayomi dan kepemimpinan yang kuat, sehingga rekan sejawatnya senang bergaul dengan Lusiyanto.
”Terbukti, saat beliau gugur, semuanya berbondong mengantarkan jenazah paman ke RS Bhayangkara Lampung. Kini, menjelang pemakaman sekitar pukul 17.00, semua orang yang pernah bekerja dengannya sudah berkumpul memenuhi rumah duka kami,” bebernya.
Lusiyanto yang merupakan anak bungsu dari 12 bersaudara itu dinlainya merupakan polisi yang jujur dan anti suap. Bahkan, selama menjabat Kapolsek Negara Batin 1,5 tahun terakhir, Lusiyanto memilih tinggal di Asrama Polsek Negara Batin.
Sapril menambahkan, Lusiyanto baru-baru ini memiliki mobil yang dibeli secara kredit. Sapril menyebut sebagian uang Lusiyanto disisihkan untuk membiayai pendidikan anak tunggalnya, Salsabillah (22).
Bagikan perspektif Anda, sumbangkan wawasan dari keahlian Anda, dan berkontribusilah dalam memperkaya pemahaman pembaca kami.
Sumber : Kompas.id
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.