KOMPAS.TV – Seorang kepala sekolah dasar (SD) di Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan, Budi Irawan (49) tewas setelah menjadi korban pembacokan dan penikaman pada Senin (27/1/2025).
Penikaman yang mengakibatkan korban tewas tersebut diduga berawal dari masalah percintaan.
Berikut sejumlah fakta yang disampaikan oleh pihak kepolisian berkaitan dengan penikaman yang mengakibatkan korban tewas tersebut, dikutip dari Tribunnews.com:
Korban Kepala Sekolah
Korban merupakan seorang kepala sekolah di salah satu SD di Desa Mantaas, Kecamatan Labuan Amas Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Sedangkan terduga pelaku berinisial MA (25), warga Banua Hanyar Kecamatan Labuan Amas Selatan, Kabupaten Hulu Sungai Tengah.
Baca Juga: Polisi Selidiki Kematian Pria Berumur 60 Tahun di Kabupaten Bandung, Diduga Korban Pembunuhan
Peristiwa pembunuhan ini terjadi di warung milik RM di Desa Banua Kupang di Kecamatan Labuan Amas Utara, Kabupaten Hulu Sungai Tengah pada Senin (27/1/2025) sekitar pukul 23.00 Wita.
Sempat Konsultasi ke Polisi
Kepala Kepolisian Sektor (Kapolsek) Labuan Amas Utara Ipda Lilik Hadrianto, menyebut korban sempat berkonsultasi ke Mapolsek sebelum peristiwa itu terjadi.
Menurut Lilik, korban mengaku mendapat gangguan dan ancaman dari pelaku, dan pihak kepolisian pun sempat memberi saran pada korban.
Pengancaman itu berkaitan dengan kegiatan korban yang sering berkunjung ke warung calon istrinya, RM (22). RM merupakan mantan kekasih pelaku. Polisi pun menyarankan agar korban jangan berkunjung saat malam hari.
"Korban datang ke Polsek konsultasi kepada saya. Kami sarankan, jika sudah direstui orang tuanya, nikahi saja dan jangan lagi berkunjung ke warung malam hari. Siang hari saja," kata Lilik, Selasa (28/1/2025) dilansir dari BanjarmasinPost.co.id.
Sumber : Tribunnews.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.