Fakta-Fakta Pembunuhan Satpam oleh Anak Majikan di Bogor, Korban Dibunuh saat Bangun Tidur

JAKARTA, KOMPAS.TV - Seorang satpam, Septian (37) ditemukan tewas di dalam pos satpam rumah majikannya, di Jalan Lawang Gintung, Kota Bogor, Jumat (17/1/2025) pagi. 

Korban dibunuh oleh anak majikannya, Abraham (27) dengan senjata tajam.

Berikut fakta-fakta kasus pembunuhan itu: 

Pelaku dan Motifnya

Pelaku pembunuhan satpam di Bogor merupakan anak majikan dari korban sendiri. 

Hal ini disampaikan Kasat Reskrim Polresta Bogor kepada media. 

“Untuk tersangka sendiri yaitu majikannya, majikan dari korban, inisial AM,” tutur Kasat Reskrim Polresta Bogor Kota AKP Aji Riznaldi di Bogor, Sabtu (18/1/2025), dilansir YouTube KompasTV.

Adapun pelaku membunuh korban diduga karena sakit hati. 

“Untuk motifnya untuk sampai saat ini dikarenakan sakit hati karena korban ini sering melaporkan tersangka yang sering pulang malam kepada orang tuanya,” jelas Aji. 

Kronologi Kejadian

Kejadian terjadi pada Jumat (17/1/2025) dini hari, pukul 02.30 WIB.

Menurut keterangan kepolisian, saksi kejadian itu mendengar ada suara dan melihat darah di lokasi kejadian.

“Pada saat melihat, tersangka mencoba untuk naik ke lantai dua, dan di situ terjadi pergumulan antara saksi dengan tersangka,” ungkap AKP Aji, Sabtu. 

Kemudian, setelah terjadi keributan antara keduanya, akhirnya tersangka masuk ke dalam rumah dan saksi melaporkan kejadian ke Polsek terdekat, Polsek Bogor Selatan.  

Adapun saksi sendiri melihat pada saat kejadian, korban sudah tergeletak di lantai bawah. 

Pelaku Positif Narkoba 

Pihak kepolisian menyatakan, pelaku terbukti positif narkoba. 

“Jadi, setelah kita amankan, sebelum dilakukan pemeriksaan, kita lakukan tes urine terhadap tersangka dan didapati positif sinte, jenis narkoba,” ungkap AKP Aji, Sabtu. 

Baca Juga: Cerita soal Sosok Anak Majikan Pelaku Pembunuhan Satpam Rumah, Eks Sopir: Suka Aniaya Karyawan

Ibu Pelaku Menangis, Mengaku Ingin Berlutut kepada Keluarga Korban 

Ibu dari pelaku pembunuhan, Farida Felix, menangis sambil menyampaikan permohonan maaf kepada keluarga korban.