Kompas TV regional jawa barat

Nelayan Bekasi Keluhkan Penghasilan Menurun Setelah Ada Pagar Bambu, DKP: Tolong Bersabar

Kompas.tv - 15 Januari 2025, 11:44 WIB
nelayan-bekasi-keluhkan-penghasilan-menurun-setelah-ada-pagar-bambu-dkp-tolong-bersabar
Rodin, nelayan dari Kampung Paljaya, Desa Segara Jaya, Kecamatan Tarumajata, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengeluhkan penghasilannya yang menurun. (Sumber: Tangkapan layar KompasTV)
Penulis : Kurniawan Eka Mulyana | Editor : Gading Persada

BEKASI, KOMPAS.TV Nelayan di Kampung Paljaya, Desa Segara Jaya, Kecamatan Tarumajata, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengeluhkan penghasilan mereka yang menurun setelah adanya pagar bambu di perairan wilayah itu.

Rodin, seorang nelayan setempat, mengaku dirinya dan sejumlah nelayan lain merasa kesulitan untuk menangkap ikan.

“Sulit sekali sekarang mencari ikan,” ucapnya, Selasa (14/1/2025), dikutip dari laporan jurnalis KompasTV, Alexander Blegur.

Sebelum ada pagar bambu tersebut, menurut dia, nelayan tidak harus melaut hingga ke tengah untuk mencari ikan.

“Ombaknya juga gede kalau ke tengah.”

Baca Juga: Polemik Pagar Laut Misterius di Bekasi, KKP Ungkap Siapa Pemiliknya

Saat ditanya mengenai jumlah tangkapan sebelum adanya pagar laut tersebut, ia mengaku dirinya bisa mendapatkan hingga 40 kilogram. Namun, setelah ada pagar tersebut, paling banyak ia mendapatkan 5 kilogram.

“Sekarang paling-paling lima kilogram, susah. Harus ke tengah dulu, ke tengah ombaknya gede kan.”

“Kadang-kadang bandeng, kadang-kadang belanak dapatnya. Semenjak ada ini kayaknya susah banget, penghasilan kurang. Tadinya masih dapat Rp400 ribu, sekarang paling cepe’, buat bensin doang,” imbuhnya.

Pengeluarannya untuk bahan bakar perahu juga meningkat setelah adanya pagar bambu itu, karena nelayan harus menempuh jarak lebih jauh.

“Bensin saja biasanya dua liter, sekarang sampai empat liter habis karena kan ke tengah dulu.”

Keluhan lain adalah bambu-bambu bahan pagar tersebut juga dapat tersangkut di perahu nelayan yang mengakibatkan kebocoran.

“Iya, nyangkut, bocor, kan bolong, kan yang rugi nelayan juga,” keluhnya.




Sumber : Kompas TV

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE



BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x