BEKASI, KOMPAS.TV – Nelayan di Kampung Paljaya, Desa Segara Jaya, Kecamatan Tarumajata, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengeluhkan penghasilan mereka yang menurun setelah adanya pagar bambu di perairan wilayah itu.
Rodin, seorang nelayan setempat, mengaku dirinya dan sejumlah nelayan lain merasa kesulitan untuk menangkap ikan.
“Sulit sekali sekarang mencari ikan,” ucapnya, Selasa (14/1/2025), dikutip dari laporan jurnalis KompasTV, Alexander Blegur.
Sebelum ada pagar bambu tersebut, menurut dia, nelayan tidak harus melaut hingga ke tengah untuk mencari ikan.
“Ombaknya juga gede kalau ke tengah.”
Baca Juga: Polemik Pagar Laut Misterius di Bekasi, KKP Ungkap Siapa Pemiliknya
Saat ditanya mengenai jumlah tangkapan sebelum adanya pagar laut tersebut, ia mengaku dirinya bisa mendapatkan hingga 40 kilogram. Namun, setelah ada pagar tersebut, paling banyak ia mendapatkan 5 kilogram.
“Sekarang paling-paling lima kilogram, susah. Harus ke tengah dulu, ke tengah ombaknya gede kan.”
“Kadang-kadang bandeng, kadang-kadang belanak dapatnya. Semenjak ada ini kayaknya susah banget, penghasilan kurang. Tadinya masih dapat Rp400 ribu, sekarang paling cepe’, buat bensin doang,” imbuhnya.
Pengeluarannya untuk bahan bakar perahu juga meningkat setelah adanya pagar bambu itu, karena nelayan harus menempuh jarak lebih jauh.
“Bensin saja biasanya dua liter, sekarang sampai empat liter habis karena kan ke tengah dulu.”
Keluhan lain adalah bambu-bambu bahan pagar tersebut juga dapat tersangkut di perahu nelayan yang mengakibatkan kebocoran.
“Iya, nyangkut, bocor, kan bolong, kan yang rugi nelayan juga,” keluhnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.