SUKABUMI, KOMPAS.TV – Tim gabungan dari Basarnas, TNI, Polri, dan pemerintah daerah Sukabumi mengupayakan evakuasi pada masyarakat terdampak banjir yang masih bertahan di rumah mereka.
Penjelasan tu disampaikan oleh Koordinator Basarnas Pos SAR Sukabumi, Surya Dianto, melalui telewicara dengan Kompas TV, Rabu (4/12/2024).
“Sampai saat ini kami dari Basarnas beserta TNI/Polri dan pemerintah daerah terus melakukan upaya evakuasi kepada masyarakat yang masih bertahan di rumah,” jelasnya.
“Kita masih melakukan proses evakuasi ke tempat yang lebih aman. Untuk masyarakat yang sudah berada di tempat yang aman kita tempatkan di posko-posko agar tetap berada di tempat aman,” imbuhnya.
Baca Juga: Sukabumi Diterjang Banjir dan Tanah Longsor Akibat Cuaca Ekstrem, Ini Daftar Lokasi Terdampak
Ia menuturkan, jumlah pengungsi yang ada di posko Kecamatan Pelabuhan Ratu mencapai sekitar 30 keluarga.
Pihaknya juga telah berkoordinasi dengan pemerintah Kecamatan Sagaranten untuk mengevakuasi warga di wilayah tersebut.
“Untuk warga yang ada di Sagaranten, kami sudah berkoordinasi dengan pemerintah setempat, terutama dengan camat untuk mengevakuasi masyarakat yang masih ada di rumahnya masing-masing untuk ke tempat lebih aman,” katanya.
“Kita juga sudah menyiapkan beberapa perahu karet untuk mengevakuasi masyarakat yang masih bertahan di rumahnya masing-masing,” tambahnya.
Saat ditanya mengenai jarak antara permukiman penduduk dengan sungai yang meluap, ia menegaskan jaraknya sangat dekat.
“Jaraknya sangat dekat antara pemukiman terdampak luapan sungai sehingga banjir yang ada di situ cukup tinggi,” tuturnya.
“Untuk wilayah Sagaranten itu berdekatan dengan sungai Cikaso. Kalau untuk wilayah Sungai Cipalabuhan itu adanya di Kecamatan Pelabuhan Ratu,” tambahnya.
Pengungsi yang berada di wilayah Pelabuhan Ratu, lanjut dia, cukup aman dari lokasi aliran sungai Cipalabuhan.
Baca Juga: Polres Sukabumi Menutup Latihan Kerja Tahun 2024
“Wilayah Sagaranten ini hampir seluruh bibir sungai Cikaso ini adalah pemukiman, jadi dampaknya pada pemukiman cukup luar biasa,” ucapnya.
Meski demikian, ia menyebut meluapnya debit air Sungai Cikaso sebenarnya merupakan hal biasa bagi warga setempat.
“Sebenarnya kejadian ini hal yang biasa bagi masyarakat di pinggiran Sungai Cikaso, karena saat ada hujan lebat akan mengakibatkan aliran Sungai Cikaso ini meluap, tapi mungkin saat ini hujan yang terjadi lebih besar,” katanya.
Dalam telewicara itu, ia juga menjelaskan, pihaknya menerima laporan permintaan evakuasi pada hari ini sekitar pukul 06.00 WIB.
“Tapi informasi dari masyarakat ketika pukul 05.00 WIB air sudah naik. Hingga saat ini banjr bandang masih berlngsung karena di wilayah Sukabumi masih terjadi hujan dengan intensitas deras,” ungkapnya.
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.