CILACAP, KOMPAS. TV - Pertanian adalah sektor yang sangat kompetitif baik di pasar lokal, maupun internasional. Agar bisa menghasilkan produk yang unggul, menarik, dan memiliki nilai tambah, petani harus berinovasi.
Seperti yang dilakukan Eko Saefullah, seorang petani anggur di Sidareja, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah. Petani berusia 40 tahun ini, membudidayakan 50 jenis tanaman anggur baik dari dalam negeri maupun dari luar negeri seperti Rusia, Ukraina, Amerika, Jepang, India, dan Australia.
Usahanya ini dirintis sejak masa pandemi Covid-19, di lahan seluas 250 meter persegi. Kebun anggur ini, kini dipenuhi berbagai varietas unggulan, antara lain Anggur Dixon, Heliodor, Amerikan Jupiter, Japan Neo Muscat, Silfer Rusia, Sonaka India, Krimson Australia dan lainnya.
Eko juga membuka kebun anggurnya sebagai kawasan agrowisata, pengunjung yang datang dapat merasakan pengalaman memetik buah anggur langsung dari pohonnya.
“Tanaman anggur itu tidak sesusah yang orang bayangkan, ternyata dengan waktu yang relatif singkat sudah bisa berbuah. Akhirnya dari menanam satu jenis, lalu dua jenis, tiga jenis empat jenis, sampai sekarang ada 50 jenis yang kami tanam di sini, ada heliodor, jupiter, neo muscat dari Jepang, sonaka dari India, jadi dari berbagai negara, karena senang saja,” jelas Eko.
Yuni Trisnawati, adalah salah satu pengunjung, ia mengatakan bahwa anggurnya cukup mahal, tapi menurutnya yang penting adalah lebih higienis, dan lebih sehat.
“Kalo di pasar juga tergantung jenisnya, ada yang lebih mahal, ada yang lebih murah, tapi yang impor rata-rata murah, jadi walaupun di sini lebih mahal yang penting lebih higienis, dan lebih sehat,” ucap Yuni.
Pengembangan varietas ini menjadi inovasi pertanian yang menjadi daya tarik wisata, sekaligus menjadi sumber pendapatan bagi petani.
#anggur #agrowisata #cilacap
Sumber : Kompas TV
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.