Sementara untuk pemeriksaan diatom di Puslabfor Mabes Polri dan Laboratorium Forensik Universitas Airlangga.
"Kenapa kami memilih tempat-tempat itu, karena kami meyakini labor itu mampu menangani sampel demikian sehingga bisa mengeluarkan hasil yang valid," jelas Ade.
Proses ekshumasi jenazah Afif telah dilakukan Kamis pagi. Ekshumasi dilakukan tim dokter forensik dari kalangan akademisi dan Perhimpunan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia.
Afif Maulana ditemukan tewas dengan kondisi luka lebam di bawah jembatan Batang Kuranji, Kota Padang, Sumatera Barat (Sumbar) pada Minggu siang, 9 Juni 2024.
Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Padang menduga korban meninggal dunia karena disiksa anggota Sabhara Polda Sumbar yang sedang melakukan patroli pencegahan tawuran.
Namun, hal itu dibantah Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono. Dia menyebut Afif tewas akibat melompat ke Sungai Kuranji yang mengakibatkan tulang iganya patah.
Suharyono mengatakan hasil autopsi menunjukkan tulang iga belakang bagian kiri Afif patah sebanyak enam ruas. Patahan tulang tersebut membuat paru-paru bocah itu robek.
Suharyono menambahkan, berdasarkan hasil visum luar, memang ada lecet-lecet dan luka memar pada tubuh korban.
Namun, dia mengatakan berdasarkan ahli forensik, lebam tersebut muncul karena jenazah Afif ditemukan setelah sekitar 9 jam.
Baca Juga: Kapolda Sumbar Sebut Ekshumasi Afif Maulana Tak Libatkan Dokter Polri
Sumber : Kompas TV/Antara/Kompas.com
Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.