Kompas TV regional jabodetabek

Densus 88: Dua Terduga Teroris di Jakarta Barat Sudah Rakit Bahan Peledak

Kompas.tv - 7 Agustus 2024, 16:42 WIB
densus-88-dua-terduga-teroris-di-jakarta-barat-sudah-rakit-bahan-peledak
 Juru bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar, dalam konferensi pers terkait penangkapan dua terduga teroris di Jakarta Barat, Rabu (7/8/2024). Densus 88 mengungkapkan dua terduga teroris berinisial RJ dan AM sudah merakit bahan peledak untuk digunakan dalam aksi teror. (Sumber: Tangkapan layar Kompas TV)
Penulis : Isnaya Helmi | Editor : Edy A. Putra

JAKARTA, KOMPAS.TV - Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri mengungkapkan dua terduga teroris berinisial RJ dan AM yang ditangkap di Jakarta Barat pada Selasa (6/8/2024), sudah merakit bahan beledak untuk digunakan dalam aksi teror.

"Berdasarkan penyidikan yang dilakukan diketahui, dua orang ini telah merakit pula bahan peledak yang sudah diamankan Densus 88," kata juru bicara Densus 88 Antiteror Polri, Kombes Aswin Siregar, dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (7/8/2024).

Meski demikian, ia tak memerinci jenis bahan peledak yang sudah dirakit kedua terduga teroris tersebut.

"Memang dirakit untuk jadi bahan peledak, tapi kita belum sampai pada kesimpulan akan digunakan sendiri atau mencari pengantin orang lain," ujarnya. 

Lebih lanjut, ia menyebut kedua terduga teroris tidak aktif dalam jaringan terorisme.

Ia mengatakan jenis bahan peledak yang dirakit RJ dan AM berbeda dengan yang dirakit terduga teroris berinisial HOK di Kota Batu, Malang, Jawa Timur.

"Beda (jenis bahan peledak). Kalau yang ini bahannya berbeda. Kemungkinan besar tutorial ataupun sumber pembelajarannya berbeda," jelas Aswin.

Menurut penjelasannya, terduga teroris di Jakarta Barat tersebut memiliki niat melakukan serangan usai terpapar dan termotivasi konten media sosial.

Baca Juga: Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris di Jakarta Barat: Unggah Propaganda ISIS di Media Sosial

"Jadi mereka teradikalisasi, terpapar dan kemudian memiliki niat untuk melakukan serangan, termotivasi dari kegiatan di sosial media," ujarnya.




Sumber : Kompas TV




BERITA LAINNYA



FOLLOW US




Gabung ke Channel WhatsApp KompasTV untuk update berita terbaru dan terpercaya.


VIDEO TERPOPULER

Close Ads x